Rating MyPertamina di Play Store Rendah, Pertamina Angkat Bicara

MyPertamina-Playstore.jpg
(Tangkapan layar Google Play Store)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Rating atau penilaian aplikasi MyPertamina di PlayStore Android mendapat bintang terendah, yakni 1,2 dari 232 ribu pengguna.

Aplikasi MyPertamina dihujani komentar sejak aturan sistem pembelian Pertalite dan Solar berubah.

Hal ini tidak terlepas dari uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina yang diterapkan pemerintah di sejumlah daerah mulai Jumat, 1 Juli 2022. Tujuannya, untuk memperketat pengawasan konsumsi BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

Namun tidak semua BBM dibeli menggunakan MyPertamina. Hanya jenis Pertalite dan Solar saja, yang merupakan BBM bersubsidi.

Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting menanggapi rendahnya nilai dan buruknya ulasan warganet terhadap MyPertamina.

"Kami menghargai seluruh pendapat masyarakat dan netizen. Semua masukan, kritikan, dan komen ini akan kami jadikan bahan untuk meningkatkan kualitas MyPertamina ke depan," ujar Irto dikutip RiauOnline dari Tempo.co, Senin, 4 Juli 2022.

Sejak Pertamina mengatur pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menggunakan MyPertamina, banyak warga yang melayangkan kritik.


Berdasarkan ulasan yang ditinggalkan warganet di Play Store untuk aplikasi MyPertamina, tidak sedikit yang menyayangkan keputusan pemerintah menerapkan pembelian BBM menggunakan aplikasi.

 

 

Banyak pula warganet mengeluhkan aplikasi MyPertamina yang dinilai menggunakan sistem buruk, sehingga menyulitkan masyarakat.

Sementara itu, Irto menjelaskan, masyarakat yang berhak menikmati BBM bersubisidi sejatinya tak perlu bertransaksi menggunakan MyPertamina.

Untuk mendapatkan kode bar atau barcode pembelian, konsumen bisa mendaftarkan diri di situs Subsiditepat.mypertamina.id.

"Sebetulnya pelaksanaannya tidak mewajibkan memiliki aplikasi MyPertamina, tapi harus/wajib daftar di website subsiditepat.mypertamina.id," ucap Irto.

Pertamina, kata Irto, juga memungkinkan konsumen mencetak kode barcode-nya dan menunjukkannya ke petugas SPBU.

"QR Code juga bisa diprint, jadi tidak wajib juga memakai aplikasi MyPertamina. Begitu juga saat bayar, mekanisme cash masih diterima," pungkasnya.