Hendak ke Semarang, Anton Tes Rapid Antigen di Terminal Payung Sekaki

Terminal-Bandar-Raya-Payung-Sekaki3.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Penumpang di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, Kota Pekanbaru harus menyertakan rapid antigen saat bepergian ke wilayah Pulau Jawa.

Mereka yang tidak sempat melakukan rapid antigen bisa menjalani tes di terminal. 

 

Satu calon penumpang, Anton mengaku harus mendatangi layanan rapid antigen di terminal. Ia ternyata belum sempat menjalani rapid antigen. Anton hendak pergi ke Semarang, Jawa Tengah.

 

Pria itu mengaku harus baru pertama lagi menjalani rapid antigen. "Agak panas sedikit, maklum baru pertama kali. Tapi ndak apa," ujarnya, Rabu 3 November 2021.

 

Dirinya menyebut tidak keberatan dengan kebijakan tersebut. Ia mengatakan bahwa rapid antigen untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum melakukan perjalanan jauh.

 

Anton juga sudah mendapat dosis vaksin secara lengkap. Ia berharap nantinya kondisi bisa kembali normal agar tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan sebelum bepergian jauh 


 

Kordintor Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki Henry Tambunan mengatakan bahwa untuk penumpang rute Jawa dan Bali wajib menjalani rapid antigen.

 

Mereka juga mesti menyertakan bukti vaksin pertama dan kedua. 

 

"Kebijakan perjalanan darat di terminal itu sesuai surat edaran dari Menteri Perhubungan RI," paparnya. 

 

Henry mengimbau masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak hingga tetap menjaga kebersihan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan.

 

 

Pengelola terminal sudah menyiapkan layanan rapid antigen bagi masyarakat. Mereka bekerjasama dengan klinik kesehatan untuk mempermudah masyarakat yang belum sempat rapid antigen. 

 

Satu kali rapid antigen biayanya mencapai Rp 100.000. Hasil rapid tes ini bisa untuk 1 x 24 jam. Henry memastikan petugas secara rutin memeriksa para penumpang yang datang dan berangkar.

 

Ia menyebut rata -rata jumlah penumpang kedatangan, keberangkatan dan lintas sekitar 3.000 orang. 

 

Armada bus yang melayani penumpang setiap harinya rata-rata sebanyak 500 unit kendaraan. Bus ini meliputi penumpang di kedatangan, keberangkatan dan lintas.