Partisipasi Masyarakat Meningkat di Pilkada Serentak, Pelalawan Juaranya

Zukri-Nasarudin2.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak di sembilan kabupaten/kota penyelenggara se-Riau kemarin mengalami peningkatan.

 Angka partisipasi keseluruhan yang mencapai 70,39 persen meningkat dari Pilkada serentak 2015 yang menunjukkan angka partisipasi masyarakat sebesar 65,03 persen. 

 

https://www.dailymotion.com/playlist/x6sdem

 

 

Atas hal ini, Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto mengucapkan apresiasi tinggi kepada seluruh punggawa Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat di sembilan daerah KPU Kabupaten/Kota yang telah sukses meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan 2020 di Bumi Lancang Kuning.


"Walau target nasional sebesar 77,5 % belum terpenuhi pada pemilihan 2020 di Provinsi Riau, Namun kita tetap bersyukur karena capaian tingkat partisipasi pemilih di Provinsi Riau mengalami peningkatan dibanding tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan 2015" ujar Nugie, Jumat 25 Desember 2020. 

 

Dari diskusi dan evaluasi rapat koordinasi tersebut, disepakati terdapat banyak faktor mengapa partisipasi pemilih mengalami kenaikan. Di antaranya adalah adanya peningkatan kualitas Akurasi Daftar Pemilih, 2mUsaha yang optimal yang dilakukan oleh KPU Provinsi, KPU Kab/Kota, PPK, PPS dan KPPS, Sinergi atau Kolaborasi antar pihak seperti Pemerintah, Bawaslu, Media Massa, TNI/Polri, masyarakat sipil serta peningkatan kesadaran Pemilih.

 

Selain itu faktor work from home yang membuat Mahasiswa atau pelajar tinggal di rumah atau daerah karena kuliah tidak tatap muka atau kuliah melalui virtual dan TKI yang kerja di Malaysia banyak kembali ke rumah atau daerah akibat adanya pandemi Covid-19 juga meningkatkan partisipasi pemilih. 

 

selain itu daya atraksi pasangan calon dan tim kampanye dalam menyampaikan informasi pemilihan 2020 di masyarakat juga menjadi faktor penentu. 


 

Meski sudah menunjukkan peningkatan signifikan, KPU tetap mengupayakan peningkatan partisipasi pemilih terlebih saat ini angka partisipasi belum mencapai target yang diharapkan yakni 77 persen. 

 

Untuk itu sejumlah rekomendasi diajukan untuk menunjang hal tersebut diantaranya yakni peningkatan kompetensi bagi Komisioner dan Sekretariat sehingga dapat menyusun dan melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) Parmas dengan efektif dan diterima oleh seluruh masyarakat dan Basis Pemilih.

 

penganggaran yang rasional untuk kegiatan Sosdiklih Parmas dan kegiatan Sosdiklih Parmas, pelaksanaan program Sosdiklih dilaksanakan terus menerus tidak hanya pada saat Tahapan Pemilu atau Pemilihan, Tahapan Kampanye dikembalikan ke Divisi Teknis, Pemisahan Kasubbag Teknis Hupmas menjadi Kasubbag Teknis Penyelenggaraan dan Kasubbag Parmas dan SDM sehingga lebih efisien dalam pelaksanaan tupoksi.

 

Selain itu Perlu adanya nota kesepahaman dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah sehingga dapat dilakukan kegiatan Sosdiklih Parmas yang menjangkau seluruh masyarakat dan segmen Pemilih, fasilitasi kegiatan Sosdiklih Parmas bagi Penyelenggara Adhock (PPK dan PPS), Kewajiban Pembentukan Relawan Demokrasi atau Komunitas Peduli Pemilu. 

 

Berikut tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan 2020 di Riau, yakni

Rokan Hulu 71,22%, 

Rokan Hilir  71,01%, 

Dumai 65,08%, 

Bengkalis  68,51%, 

Kepulauan Meranti70,84%, 

Siak  70,84%, 

Pelalawan  78,21%, 

 

 

Indragiri Hulu 67,14%, 

Kuantan Singingi 70,63%.