Profil dan Fakta Shin Tae Yong, Patahkan Kutukan 19 Tahun Pelatih Timnas

Shin-Tae-yong5.jpg
([ANTARA/Michael Siahaan])

 

RIAU ONLINE - Timnas Indonesia akhirnya melaju ke putaran final Piala Asia 2023. Skuad Garuda menang telak 7-0 atas Nepal.

Sang pelatih Shin Tae Yong, sosok yang membawa Timnas Indonesia ke ajang sepak bola terbesar di Asia setelah 19 tahun absen. Shin Tae Young mematahkan kutukan buruk 19 tahun pelatih yang gagal membuat Tim Merah Putih lolos ke putaran final.

Terakhir, Indonesia berlaga di turnamen terbesar Asia Tenggara itu pada 2007 silam. Kala itu, Skuad Garuda dilatih oleh Ivan Kolev.

Pada Piala Asia 2011, Benny Dolo menjadi pelatih Timnas Indonesia selanjutnya yang gagal membawa Skuad Garuda ke putaran final. Timnas Indonesia tersingkir di babak kualifikasi.

Selanjutnya di 2015, duet Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago menjadi pelatih yang gagal mengantarkan Indonesia ke kualifikasi Piala Asia 2015.

"Dari awal saya sangat yakin Indonesia bisa lolos kualifikasi Piala Asia setelah terakhir lolos pada 2017 sebagai tuan rumah. Dalam kualifikasi ini kamu mampu tumbuh berkembang dan kami siap tampil lebih kuat di turnamen yang akan datang," tegas Shin Tae Yongmengutip CNN Indonesia, Minggu 19 Juni 2022

Lalu, bagaimana profil pelatih asal Korea Selatan itu?

Lahir di Gyeongbuk, Korea Selatan pada 11 Oktober 1970, Shin Tae Yong mulai gemar bermain sepak bola sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar.

Menurut pelatihnya di sekolah dasar, Shin Tae Yong kecil sangat menikmati bermain bola bahkan hingga malam hari.

Saat bermain di kompetisi pelajar, dia memperkuat Sekolah Menengah Teknik Daegu dan meraih gelar pemain terbaik.

Berkat penampilannya, dia dilirik oleh tim sepak bola dari metropolitan Seoul. Namun dia memilih tinggal di kampung halamannya.

Shin Tae Yong melanjutkan pendidikannya di Universitas Yeungnam. Saat berusia 19 tahun, dia memperkuat tim Universitas Yeungnam.

Karirnya melesat hingga memperkuat klub profesional Ilhwa Chunma. Lalu, Ilhwa Chunma berubah menjadi Seongnam Ilhwa Chunma dan saat ini dikenal sebagai Seongnam FC.

Sejak 1993 hingga 2004, Seongnam menjadi satu-satunya klub sepak bola Korsel yang dibela Shin Tae Young.


Sepanjang karinya sebagai pemain dengan posisi gelandang serang, dia bermain sebanyak 401 kali dan mencetak 99 gol dan memberikan 68 assist, seperti melansir Kompas.com, Minggu, 19 Juni 2022.

Shin Tae Yong turut mengantar timnya meraih tiga kali gelar juara K-League dan satu Piala Liga Korea.

Pada 2005 Shin Tae Yong kemudian mengakhiri karirnya sebagai pemain di klub Australia Queensland Roar.

Di level timnas, dia tercatat memiliki 14 caps dan mencetak 3 gol. Shin Tae Yong juga masuk dalam 11 pemain terbaik sepanjang masa Liga Korea atau K-League 30th Anniversary Best XI dalam peringatan 30 tahun K-League pada 2013.

Selama menjadi pemain, beberapa kali Shin Tae Yong bersua dengan klub maupun timnas Indonesia. Salah satunya di Piala Asia 1996, Shin Tae Yong bersama Timnas Korea Selatan bertemu Indonesia yang diperkuat Widodo Cahyono Putro dan kawan-kawan.

Dalam pertandingan fase grup A pada 7 Desember 1996, Indonesia dikalahkan Korsel 4-2. Kim Do Hoon, Hwang Seon Hong dan Ko Jeong Woon yang mencetak gol. Sedangkan di timnas Indonesia, gol dicetak oleh Ronny Wabia dan Widodo CP.

Sementara itu saat masih berstatus pemain Korsel U-23, Shin Tae-yong juga tercatat pernah bertemu timnas Indonesia.

Sedangkan saat bermain di level klub bersama Seongnam, Tae-yong juga pernah bertemu klub Indonesia Persik Kediri di kompetisi Liga Champions Asia.

Dalam duel babak penyisihan Grup G di Stadion Tancheon Complex Stadium, Korsel, 11 Mei 2004, Seongnam membantai Persik Kediri 15-0. Shin Tae Yong mencetak gol ketiga pada menit ke-12.

Di musim 2009, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai manajer Seongnam menggantikan Kim Hak-beom.
Di tahun pertamanya dia sukses membawa timnya runner-up di K-League dan Piala FA di musim pertamanya melatih.

Pada tahun 2010, ia mencapai hasil yang baik di K-League dan meraih juara Liga Champions Asia dan Piala FA Korea 2011.

Semasa bermain di lapangan hijau, Shin Tae Yong dijuluki Rubah Tanah karena kepiawaiannya sebagai pemain gelandang tengah atau gelandang serang.

Dia dikenal sebagai pemain yang cerdas dan ulet. Pemilik nomor 7 dan kapten di Seongnam itu memiliki visi dan bisa membaca permainan, serta tahu saatnya harus dribbling atau passing bola.

Juluhan Asian Mourinho juga diberikan wartawan BBC, John Duerden karena kejeliannya dalam menentukan strategi bagi timnya. Termasuk saat membawa Seongnam juara Liga Champions Asia 2010.

Shin Tae Yong tercatat pernah melatih timnas Korea Selatan baik di level kelompok umur maupun senior.

Ia pernah membawa skuad U-23 Korea Selatan menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, juga mendampingi pasukan U-20 Korea Selatan di ajang Piala Dunia U-20 2017 di Selandia Baru.

Kemudian pada tahun 2017 Shin Tae Yong diminta Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk melatih tim senior usai memecat Stielike. Di fase penyisihan grup F, Son Heung-min dkk kalah dari Swedia dan Meksiko.

Namun di pertandingan terakhir melawan Jerman, mereka menang dramatis dengan skor 2-0 pada laga terakhir fase penyisihan grup. Korea Selatan menghancurkan harapan Jerman untuk mempertahankan gelar juara dunia yang diraih 4 tahun sebelumnya.

Menurut laporan Reuters, dua gol Korea Selatan yang dicetak oleh Kim Young Gwon dan Son Heung Min membuat empat kali juara dunia tersebut gagal lolos ke babak 16 besar untuk pertama kali sejak tahun 1938 atau mematahkan rekor 80 tahun.

Shin Tae Yong mulai menjadi pelatih timnas Indonesia sejak Januari 2020. Dia menggantikan posisi yang ditinggalkan Simon McMenemy pelatih dari Skotlandia yang dipecat setelah rentetan hasil buruk yang diperoleh timnas Indonesia hingga turun rangking FIFA.

“Bagi saya ini adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepak bola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik. Saya juga melihat, pengurus federasi memiliki semangat yang kuat untuk membangun sepak bola Indonesia ke level yang tinggi," kata Shin Tae Yong.

Menurut Shin Tae Young, sepak bola Indonesia punya prospek yang bagus dengan banyak pemain talenta muda yang saat ini bermain di timnas U16, U19, dan U23.

Berkat arahan Shin Tae Yong, Tim Merah Putih jadi tim terproduktif kedua di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Indonesia bahkan sejajar dengan Uzbekistan dan selisih satu gol dari Palestina yang mengumpulkan 10 gol.

Indonesia juga lebih baik di banding Malaysia dan Thailand berdasarkan hasil pertandingan melawan Nepal. Ranking Timnas di FIFA juga turut naik tiga peringkat ke posisi 165.

Ketua PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, keberhasilan timnas Indonesia melaju ke Piala Asia 2023 berkat kerja keras banyak orang.

Rencananya, putaran final Piala Asia 2023 akan digelar pada 16 Juni-16 Juli 2023.