Inilah 5 Alasan di Balik Kebencian Pendukung Barcelona ke Real Madrid

Barcelona-vs-Real-Madrid.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Selain klub terkaya di dunia, Real Madrid juga menjadi klub paling populer dan sukses sepanjang masa. Los Blancos dikenal karena catatan memenangkan trofi, transfer mahal dan semua pemain terkenal yang telah bermain untuk klub.

Namun, satu pihak tidak akan pernah setuju dengan kesuksesan dan kepopuleran Real Madrid. Mereka adalah fans Barcelona yang dikenal sangat membenci Real Madrid. Catalonia sangat ingin membebaskan diri dari Spanyol.

Ada lima alasan di balik kebencian fans Barcelona terhadap Real Madrid. Berikut seperti dilansir dari Bola.com, Sabtu, 14 April 2018.

Real Madrid kerap rebut bintang Barcelona

Barcelona kerap menjadi korban kebijakan Real Madrid yang kerap merampok klub rivalnya dengan merekrut pemain terbaik mereka.

Beberapa pemain Barcelona yang menjadi buruan Los Blancos itu termasuk Bernd Schuster, Michael Laudrup, Luis Milla, Luis Figo dan Javier Saviola.

Sedangkan, hanya dua pemain telah ditransfer langsung dari Real Madrid ke Barcelona, yakni Lucien Muller dan Luis Enrique. Selain itu, mereka juga dilaporkan melakukan tiga upaya untuk merekrut Lionel Messi.

Kontroversi El Clasico

Pertarungan Real Madrid dan Barcelona di lapangan menjadi salah satu alasan yang membuat El Clasio menjadi menarik. Di masa lalu, pertandingan itu telah menyajikan beberapa friksi terburuk.

Ketika bermain melawan rival sengitnya, Los Blancos beberapa kali frustrasi karena gaya bermain Barcelona yang mendominasi. Mereka telah kembali ke gaya bermain keras.

Dari semua pemain yang menghadapi tekel brutal, tidak ada yang memiliki pengalaman yang lebih buruk daripada Lionel Messi, yang dihajar pemain-pemain seperti Sergio Ramos dan Pepe.

Gelar Madrid di La Liga dan Liga Champions


Gelar La Liga 33 kali menjadi catatan sejarah Spanyol yang diukir tim asal Bernabeu. Bahkan, Los Blancos mendominasi divisi pertama Spanyol sepenuhnya sejak 1961 hingga 1980, dengan 14 kali meraih gelar.

Pada 1974, John Cruyff membawa Barcelona juara dan berhasil mematahkan dominasi Real Madrid. La Blaugrana sejauh ini baru memenangkan gelar 24 kali.

Bukankah itu menjadi alasan yang cukup untuk fans Barcelona menaruh benci kepada rival mereka? Butuh berapa tahun lagi Barcelona untuk menyamai Real Madrid?

Madrid juga memiliki aksi di Liga Champions yang cemerlang. Mereka dinobatkan sebagai klub dengan jumlah terbanyak gelar Liga Champions (12 piala).

Sementara itu, Barcelona cuma punya gelar 5 kali, berdiri di posisi keempat dalam daftar pemenang sepanjang masa.

Real Madrid lebih kaya dari Barcelona

Saat ini Manchester United memang menjadi klub terkaya di dunia menurut majalah Forbes. Kemudian diikuti Barcelona dan Real Madrid, tetapi nyatanya El Real lebih kaya.

Barcelona mungkin berada di urutan kedua dalam daftar klub kaya. Tetapi itu adalah posisi tertinggi yang pernah mereka capai sejak majalah tersebut mulai merilis daftar ini pada 2007.

Selama 4 tahun terakhir, Real Madrid 4 kali berturut-turut pula diklaim sebagai klub terkaya Cukup untuk membuktikan klub mana yang memiliki kekuatan finansial lebih baik, bukan?

Sports Business Institute, melaporkan, Real Madrid telah mengalahkan Barcelona soal pendapatan dari 2003 hingga 2015. Pada 2016 Madrid mengumpulkan kekayaan 129 juta euro berbeda dengan Barcelona 121,4 juta euro dari pendapatan pertandingan.

Mereka juga mengalahkan Barcelona dalam hal pendapatan siaran, menghasilkan 227.7 juta euro dibandingkan dengan saingan mereka 207.7 juta euro. Tapi Barcelona lebih baik secaa pendapatan keseluruhan (Barca - 620,2 juta euro, Real Madrid - 620.1 juta euro)

Sejarah Politik

Di luar lapangan, ternyata permusuhan Barcelona dan Real Madrid juga cukup panas. Kembali ke zaman perang saudara Spanyol yang berlangsung dari 1936 hingga 1939, Jenderal Fransisco Franco menyukai Real Madrid ketimbang Barcelona.

Tim asal Catalonia mewakili federalisme dan komunisme yang bertentangan dengan nasionalisme fasis diktator. Kebencian berubah menjadi buruk ketika Barcelona kalah 1-11 dari Real Madrid di leg 2 pertandingan Copa Del Rey kala itu.

Bahkan, legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano yang awalnya ditakdirkan untuk Barcelona, malah tidak diizinkan untuk hijrah ke sana karena gangguan oleh para pejabat Spanyol.

Aturan-aturan sepak bola dibelokkan untuk kepentingan Madrid dan ia akhirnya memperkuat Madrid. Sejarah politik antara kedua kota dengan jelas menunjukkan bagaimana tim Catalonia menghadapi ketidakadilan di tangan para penguasa.

Akibatnya, hal tersebut merayap ke dalam sepak bola, menjadi mungkin alasan paling penting mengapa Barca setia membenci Los Merengues.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id