Tarif Bus AKAP Naik Sampai 30 Persen, Ini harga Per Trayek

tarif-bus.jpg
(Rico)

Laporan: RICO MARDIANTO

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Tarif tiket bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) untuk seluruh rute mengalami kenaikan sebesar 25 hingga 30 persen. Kenaikan berlaku untuk pelayanan kelas eksekutif maupun ekonomi.

Petugas penjualan tiket Perusahaan Otobus (PO) SAN di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Pekanbaru, Agusman mengatakan, kenaikan harga tiket bus terjadi sejak 29 Mei lalu. Dia merincikan, harga tiket kelas ekonomi untuk trayek Pekanbaru-Solo seharga Rp 625 ribu dari sebelumnya Rp 480 ribu sedangkan harga tiket kelas eksekutif saat ini Rp 820 ribu yang sebelumnya Rp 625 ribu.

Untuk trayek Pekanbaru ke Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya harga tiket naik menjadi Rp 575 ribu dari sebelumnya Rp Rp 430 ribu untuk kelas ekonomi. Tarif kelas eksekutif saat ini Rp 780 ribu dari sebelumnya Rp 585 ribu. Sedangkan trayek Pekanbaru-Bengkulu dari Rp 250 ribu naik menjadi Rp 315 ribu.


Kata Agusman, jumlah keberangkatan terutama ke Pulau Jawa saban hari semakin meningkat sehingga ada penambahan armada. "Bila di hari biasa kita gunakan tiga bus ke Pulau Jawa dan satu bus ke Bengkulu, pada arus mudik tahun ini PO SAN mengerahkan empat sampai enam bus ke Pulau Jawa dan dua bus untuk rute Bengkulu," katanya, Jumat, 31 Mei 2019.

Kenaikan harga tiket tak hanya tujuan Pulau Jawa tetapi juga daerah lainnya di Sumatra. PO Putra Pelangi yang menjual tiket untuk trayek Pekanbaru-Banda Aceh menaikkan harga tiket menjadi Rp 650 ribu dari sebelumnya 540 ribu. Dan harga tiket trayek Pekanbaru-Medan saat ini seharga Rp 295 ribu dari sebelumnya Rp 200 ribu. Untuk trayek Pekanbaru-Padang seharga Rp 150 ribu dari sebelumnya Rp 120 ribu.

Kepala Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Henry Tambunan mengatakan, memasuki H-5 lebaran pergerakan penumpang semakin padat. Data terakhir yang dicatat pihak pengelola terminal, total keseluruhan penumpang keberangkatan dan kedatangan AKAP, Lintas, dan AKDP berjumlah 6.918 pada tanggal 30 Mei dibanding tanggal 29 Mei yaitu 5.887 penumpang.

"Sejak H-10 terjadi peningkatan penumpang sebesar 30 sampai 40 persen, dari hari biasa hanya kurang lebih dua ribu hingga 3000 penumpang per hari," sebut Henry Tambunan.

Kepadatan penumpang, sebut Henry, terutama terjadi pada keberangkatan ke Pulau Jawa, sehingga ada penambahan armada. Sedangkan kedatangan penumpang dari Pulau Jawa tidak terlalu signifikan. Begitu juga kedatangan dari provinsi lain di Sumatra, seperti Sumatra Utara masih dalam pergerakan normal. Sedangkan keberangakatan ke Sumatra Utara mengalami peningkatan penumpang.

Henry menyebut, kepadatan penumpang terjadi mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB untuk keberangkatan ke Pulau Jawa. Sedangkan keberangkatan ke Sumatra Utara dan daerah lainnya di Sumatra kepadatan penumpang dimulai pukul 16.00 sampai puncaknya pukul 20.30 WIB.