Ternyata, Bank Riau Kepri Kinerjanya Rangking 4 Nasional untuk Bank BUKU 2

Bank-Riau-Kepri-Borong-Juara-1-pada-5-Penghargaan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di tengah menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Riau tahun 2017, ternyata Bank Riau Kepri masih mampu eksis, bahkan tumbuh serta meraih laba.

Performance selama 2017 tersebut membuat Bank Riau Kepri masuk dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2. Kelompok ini memiliki modal inti Rp 1 Triliun (T) hingga sampai di bawah Rp 5 T serta aset Rp 25 T ke atas. Pada BUKU 2 tersebut menempatkan bank kebanggaan masyarakat Riau serta Kepri ini berada di peringkat keempat dari 54 bank secara nasional

Pemeringkatan tersebut ini dikupas tuntas majalah Infobank edisi Juli 2018 dengan indikator rasio keuangan, pertumbuhan bank, good 
corporate governance (GCG) dan profil risiko.

Baca Juga: 

KPK Undang Bank Riau Kepri Terkait Sistem Pajak Online

Luar Biasa. Dari 7 Kategori, Bank Riau Kepri Borong Juara 1 Di 5 Penghargaan

Dengan empat indikator tersebut, menempatkan Bank Riau kepri di atas bank-bank nasional bahkan internasional lainnya yang beroperasi di Indonesia.

Sebut saja, Bank Victoria International, Sinarmas, BRI Syariah, Muamalat bahkan Artha Graha Internasional. Sedangkan, bank-bank di atas Bank Riau Kepri di BUKU 2, antara lain Bank Woori Saudara Indonesia 1906, BNK Syariah, dan Bank Sumut, barulah BRK di peringkat keempat.

Infobank edisi Juli 2018 juga memuji Bank Riau Kepri. Majalah ini menuliskan, "Bank Riau Kepri menyusul di peringkat keempat sebagai 
bank berpredikat "Sangat Bagus" di kelas ini. Irvandi Gustari, Direktur Utama Bank Riau Kepri, berhasil memimpin banknya mencatat 
kinerja cemerlang pada 2017,"


 

Dari Infobank ini juga, Bank Riau Kepri pada 2017 memiliki total aset Rp 25,4 triliun, dengan modal disetor Rp 2,6 triliun.

Majalah ini juga menjelaskan, kondisi bank-bank di kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 relatif berat. Tekanan yang datang dari bank-bank lebih besar membuat 54 bank di kelompk ini tak leluasa bergerak melakoni bisnis.

Bahkan yang ada justru pangsa pasar (market share) terus tergerus. Market share kredit, contohnya, pada 2016 bank-bank di BUKU 2 tumbuh 15,84 persen. Namun, setahun berselang turun menjadi 13,57 persen.

Berdasarkan data otoritas keuangan, penyaluran kredit di bank-bank BUKU 2 tahun 2017, malah tumbuh namun minus 4,45 persen. Sedangkan Bank Riau kepri malah tumbuh 3,06 persen.

Klik Juga: 

Kejaksaan Dan BPKP Puji Bank Riau Kepri Lakukan Transparansi

OJK Beberkan Data Ini, Buktikan Bank Riau Kepri Takkan Bangkrut

Keadaan ini makin berat lantaran perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank-bank BUKU 2 naik 3,60 persen. Bank Riau Kepri malah tumbuh signifikan, 37,11 persen.

Ironisnya, tak bisa disalurkan kembali sebagai kredit secara optimal sehingga cenderung menjadi beban. Hasilnya, perolehan laba juga tumbuh namun minus 1,42 persen. Sedangkan Bank Riau Kepri tumbuh 0,34 persen.

Berdasarkan pencapaian kinerja Bank Riau Kepri tahun 2017 silam, bank ini memiliki aset Rp 25,49 triliun dengan tumbuh 20,13 persen, Dana Pihak ketiga Rp 16,52 triliun (tumbuh 37,11 persen), Kredit Rp 15,55 persen (tumbuh 3,06 persen), modal inti Rp 2,69 triliun (Tumubuh 30,40 persen) dengan mengantongi laba Rp 454,39 miliar (tumbuh 0,34 persen).

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id