OJK Beberkan Data Ini, Buktikan Bank Riau Kepri Takkan Bangkrut

OJK-paparkan-Data-soal-BRK.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KUMALA)

LAPORAN: FATMA KUMALA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau membantah semua pemberitaan miring terkait Bank Riau Kepri (BRK) yang akan bangkrut dalam dua tahun mendatang. Menurut Kapala OJK Riau, Yusri, secara keseluruhan kinerja BRK tumbuh baik.

“Saya nyatakan saya optimis Bank Riau Kepri tumbuh dengan baik ke depan. Kami tidak melihat signal sedikitpun BRK akan bangkrut, dari segala sisi masih bagus dan sehat,” tegas Yusri dalam konferensi pers di kantor OJK Riau Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Senin 9 April 2018

 

Menurut Yusri, ia siap mempertanggungjawabkan atas jabatannya jika data yang dipaparkannya tidak benar. OJK merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

 

“Yang saya lakukan hari ini, kami lakukan secara profesional tidak ada kepentingan pihak manapun. Kami bekerja secara independen tidak satu pihak pun yang kami lindungi. Kami menyampaikan data apa adanya dan hanya meluruskan berita yang beredar di luar. Saya pertanggungjawabkan atas jabatan saya. OJK tidak ingin pihak-pihak tertentu yang ingin merontohkan bank ini memunculkan berita-berita tidak benar,” ucapnya.

 

Dalam paparannya, Yusri mengatakan jaringan kantor BRK terus berkembang, dengan satu kantor pusat. Kantor cabang BRK tumbuh dari 19 pada tahun 2015 menjadi 20 di tahun 2017.

 

Data Ojk1Data OJK yang menunjukkan jaringan kantor BRK (RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KULAMA)

Kemudian kantor cabang pembantu meningkat dari 73 pada tahun 2015 menjadi 77 di tahun 2017. Kantor kas meningkat dari 36 di tahun 2015 menjadi 41 di tahun 2017, dan ATM/CDM sebanyak 198 pada tahun 2015menjadi 215 di tahun 2017.

data ojk2

Data OJK terkait kinerja keuangan BRK (RIAUONLINE.CO.ID/FATMA KUMALA)

Dari sisi kinerja keuangan, grafik aset BRK selalu tumbuh. Total aset BRK per lima tahun terakhir tumbuh 30,41 persen dari Rp17,1 triliun di tahun 2011 menjadi Rp25,6 triliun di tahun 2017. Kemudian, total kredit BRK tumbuh 30,17 persen dari Rp8,6 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp15,5 triliun di tahun 2017.


 

“Ini data valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Yang dijamin keabsahannya,” tegas Yusri.

 

Yusri juga menyebutkan pihaknya telah memaparkan data-data tersebut di depan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau pada hari Kamis, 5 April 2018 lalu.

 

“OJK siap adu data. Dan saya sudah sampaikan ke Komisi C. Di sana juga ada pak Sunaryo dan ketua Komisi C serta beberapa anggota lainnya. Artinya data-data yang saya sampaikan hari ini juga sudah saya sampaikan ke Komisi C pada hari kamis kemarin 5 April 2018,” sebutnya.

 

Yusri berharap, ke depannya jika ada pemberitaan terkait perbankan di Riau, agar dapat mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada OJK. Pihaknya tidak ingin pemberitaan-pemberitaan miring tersebut dapat mempengaruhi kinerja bank bersangkutab.

 

“Perbankan sangat sensitif terhadap isu-isu negatif. Kami tidak ingin isu ini mempengaruhi kinerja bank BRK menjadi rusak kareba berita-berita yang menurut kami kurang tepat. BRK adalah bank masyarakat,” ungkapnya.

 

Disinggung soal ketidakhadiran Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi, Yusri mengatakan pihaknya memang tidak mengundang yang bersangkutan.

 

“Kami tidak mengajak pengurus, takutnya ada konflik kepentingan, makanya pak Irvandi tidak datang,” tutupnya.

 

Untuk diketahui, anggota Komisi C DPRD Provinsi Riau, Suhardiman Amby sebelumnya berpendapat bahwa data dari Otoritas Jasa Keuangan tentang Bank Riau Kepri tumbuh sehat tidak benar.

 

Ia mengatakan berdasarkan kajian yang dilakukan DPRD Provinsi Riau, Bank Riau Kepri tidak ada pertumbuhan, tidak ada perimbangan.

 

Dikatakannya potensi kebangkrutan BRK sudah mencapai 90 persen. Dalam dua tahun kedepan, kalau tidak di perbaiki dari sekarang selama dua tahun itu perusahaan akan bangkrut.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id