Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Belum Dibayar, Jokowi: Ini Uangnya Sudah Ada, Tinggal Bayar

Presiden-Tinjau-Jalan-Tol-Pekanbaru-Dumai.jpg
(BIRO PER SETPRES/LAILY RACHEV)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembangunan ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,4 kilometer (km) ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai dikerjakan paling lambat akhir tahun 2019. 

Target tersebut disampaikannya saat meninjau secara langsung proses pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Minggu, 23 Juli 2017, usai menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional (HAN), di Muara Fajar, Rumbai, Pekanbaru. 

Sayangnya, pembangunan jalan tol tersebut yang menelan biaya hingga Rp 58 triliun dibangun dalam enam seksi, hingga kini pembayarannya belum dibayar.

Baca Juga: Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Sepanjang 131 Km Dibangun Dua Tahun

Padahal, pengerjaanya sedang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Hutama Karya. "Ini uangnya sudah ada, tinggal pembayarannya saja," kata Jokowi, saat meninjau proyek jalan tol. 

Padahal, pembangunan jalan tol tersebut bertujuan meningkatkan konektivitas dan telah ditetapkan melalui Pertauran Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2015, revisi dari Perpres 100 Tahun 2014 telah menugaskan PT Hutama Karya, antara lain membangun jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,4 km sebagai bagian dari Tol Trans Sumatera.

Presiden Joko Widodo Kunjungi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai

Jalan tol tersebut terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi Rp 58 triliun dengan target selesai pada 2019. Kunjungan Jokowi ke Muara Fajar, Rumbai, Pekanbaru, merupakan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai untuk seksi 1 ruas tol Pekanbaru-Kandis-Dumai.


Sementara itu di kesempatan sama, senada dengan Jokowi, Menteri BUMN, Rini Soemarno, menegaskan pernyataan Presiden, pembayaran pengerjaan jalan tol tersebut dipastikan akan dilakukan pembayaran.

"Akhir, Akhir bulan Agustus ini," tegasnya.

PT Hutama Karya menggesa pengerjaan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sejak enam bulan lalu. Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, proyek infrastruktur bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera tersebut pengerjaannya tengah menjalani fase land clearing hingga pembebasan lahan dengan perkiraan 47 persen.

"Jika tol ini tepat waktu, dipastikan investasi di Riau akan semakin bertambah. Para investor berbondong-bondong melirik Riau karena ketersedian jalanan penghubung antara Kota Pekanbaru dengan kota pelabuhan, Dumai," katanya. 

Klik Juga: Bangun Jalan Tol, Hutama Karya Gandeng PT SMI Atasi Kurang Biaya

Sementera itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljo, dalam keterangan persnya, mengatakan, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang ada di Riau masuk dalam Wilayah Pengemabangan Strategis (WPS) 2 meliputi WPS Medan–Tebing Tinggi–Dumai–Pekanbaru.

Presiden Joko Widodo Kunjungi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai

"Dengan konsep WPS, diharapkan pembangunan infrastruktur lebih terfokus dan memberikan efek berantai ke kawasan sekitarnya. Apalagi dengan terbatasnya kapasitas fiskal negara dalam membiayai belanja infrastruktur," ujar Menteri Basuki Hadimuljono. 

Jalan Tol Pekanbaru-Dumai terbagi dalam enam seksi. Perinciannya, Seksi I, Pekanbaru-Minas sepanjang 9,5 km, Seksi II Minas-Petapahan/Kandis Selatan sejauh 24 km, Seksi III Petapahan-Kandis Utara sepanjang 17 km.

Lalu, Seksi IV meghubungkan Kandis-Duri Selatan sejauh 26 km, Seksi V dari Duri Selatan menuju Duri Utara sepanjang 28 km, dan Seksi VI mulai Duri Utar ke Dumai sepanjang 25 km.

"Saat ini progres pembebasan lahan tol tersebut sudah 46,14 persen dan sudah dimulai konstruksi awal. Jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas dua pusat kegiatan ekonomi nasional, Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota dengan industri perminyakan yang maju, dan agribisnis," pungkasnya. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline