Kisah Ditemukannya Pilot Lettu Yohanes Setelah 2 Pekan Bertahan Hidup di Hutan

Lettu-Yohanes.jpg
(TRIBUNNEWS)

RIAU ONLINE - Pilot Lettu Cpn Yohanes Syahputra ditemukan warga dalam keadaan selamat setelah Helikopter TNI jenis Bell 412-EP dengan nomor register HA-5166 yang dipilotinya jatuh di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara pada 24 November lalu.

 

Kabarnya ini membuahkan senyum bagi keluarga Lettu Yohanes dan masyarakat Indonesia yang mendoakan keselamatannya. Sebab sebelumnya, Lettu Yohanes dinyatakan sudah tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut.

 

Lettu Yohanes berjuang hidup setelah bertahan selama 15 hari di dalam lebatnya hutan di Kalimantan Utara. Dilansir dari Tribunnews.com, kabar ini juga menjadi viral di media sosial dan grup messenger.

 

Beredar foto seorang pria yang diduga Lettu Yohanes tengah duduk di kursi plastik putih, mengenakan kaos dan celana pendek. Sebuah seragam hijau khas TNI yang tampak bersih ditutupkan di tubuhnya. Bersamanya, ada tiga pria yang berdiri.

Baca Juga: Ngeri, TNI Ini Bengong Saat Anggota GAM Kebal Peluru dan Hidup Usai Dikubur

 

Foto tersebut diunggah ke Facebook oleh seorang staf Kecamatan Menterang Ulu, Kabupaten Malinau. Lalu diteruskan oleh Kepala BPMD Kabupaten Malinau, Ajang Kahang. Setelah dikonfimasi, Ajang meyakini kebenaran foto tersebut.

 

"Kalau foto ini saya yakin benar. Karena yang ada di dalam foto itu, salah satunya adalah Camat Mentarang Ulu. Namun kebenarannya apakah itu Kapten Yohanes pilot heli tersebut, perlu dicari tahu lebih lanjut," katanya.

 

Menurut Sekretaris Desa Long Sulit, Kusnadi, bahwa ia telah mendapat laporan dari seorang warga desanya tentang Lettu Yohanes yang telah ditemukan.

 


"Memang benar Kapten Yohanes ditemukan warga. Yang pertama kali menemukan adalah Doni Bernadus," katanya.

Klik Juga: Misteri Hilangnya Pahlawan Indonesia yang Memberontak Jepang

 

Doni menemukan Yohanes di sebuah pondok tempat beristirahat di ladang milik Kapala Ddesa Long Sulit. Doni menemukan Yohanes saat akan ke ladang. Ia melihat ada orang, saat didatangi pria itu mengaku sebagai Kapten Yohanes. Yohanes ditemukan masih dengan serajam kebanggan TNI.

 

"Ia masih pakai seragam lengkap. Hanya bagian celananya saja robek-robek. Tidak ada tas. Hanya bawa badan saja. Badannya kelihatan bagus saja, nggak ada lecet. Terlihat ada luka lecet bekas gigitan serangga," kata Kusnadi menirukan cerita warganya.

 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Ms Fadilah melalui rilisnya membenarkan kabar baik tersebut.

 

Lettu Cpn Yohanes Syahputra ditemukan Kamis, 8 Desember 2016 siang sekitar pukul 15.20 WITA. Kabar ini kemudian dilaporkan ke Pos Satgass Pamtas Yonif 713/ST melalui Radio dan dilanjutkan kepada Satkowil.

 

Yohanes ditemukan dengan kondisi luka-luka di bagian tangan, pinggang dan kaki. Ia sangat lemas karena kurang makan dalam beberapa hari.

Lihat Juga: Sepenggal Kisah dari Kopassus: Silakan Hukum Saya, Jangan Pecat dari TNI

 

"Melalui satuan kewilayahan, saat ini sedang dilakukan upaya untuk evakuasi dari desa tersebut ke Tarakan, guna mendapatkan perawatan medis," jelas Kadispen TNI AD.

 

Kapten Pilot Yohanes Saputra saat berada di kokpit Heli Bell 412 EP baru mendaratkan heli di Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, Kamis 25 Agustus 2016.

 

Saat itu menjadi ujung perjalanan selama empat hari menuju ke perbatasan NKRI-Malaysia. Naas, Helikopter TNI tersebut jatuh di wilayah Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Ulu.

 

Heli Bell 412-EP milik TNI AD itu hilang kontak pada 24 November silam. Saat itu, Heli yang dipiloti Yohanes terbang mengangkut kebutuhan pokok prajurit TNI penjaga perbatasa NKRI-Malaysia, di pos Tanjung Karya, perbatasan Long Bawan.

 

Heli membawa lima penumpang, yakni Lettu Cpn Abdi Darnain, Lettu Cpn Yohanes, Lettu Cpn Ginas, Sertu Bayu, dan Praka Suyanto.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline