Kasat Lantas Tiap Hari Bekali Polantas Surat Tugas

Kompol-Zulanda.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Satuan Polisi Lalulintas (Kasat Lantas) Polresta Pekanbaru, Kompol Zulanda membantah, razia dilakukan pada Rabu malam, 7 April 2016, di Jalan Diponegoro, bukan tanpa disertai surat tugas atau perintah.

 

Setiap hari, tuturnya, sebagai pimpinan ia menerbitkan surat tugas atau perintah kepada anak buahnya dalam menjalankan operasi razia.

 

"Saat kejadian tersebut, saya berada di lokasi, saya langsung memimpin razia. Sama sekali tak ada wartawan RIAUONLINE.CO.ID mengkonfirmasi saat berita sebelumnya dinaikkan. Sehingga saya menyampaikan hak jawab saya supaya tidak ada pemberitaan simpang siur. Kita menyayangkan pemberitaan sebelumnya ini. Saya meminta kepada yang berada di lokasi saat itu, tidak tahu kepastian kejadiannya tidak memberikan keterangan tidak benar yang bisa merusak kondusifitas antar-institusi," kata Zulanda, Kamis, 7 Aptil 2016, dalam hak jawabnya. (Baca: Tak Mau Tunjukkan Surat Tugas Razia, Polisi-TNI Nyaris Bentrok)

 

Ia menjelaskan kronologis kejadian malam tersebut. Ketika itu, ada seorang pengendara tanpa menggunakan helm melintas dan dihentikan Polantas yang sedang menggelar operasi razia penertiban.

 


Saat dihentikan, jelasnya, pengendara itu mengaku sebagai anggota TNI. Padahal pemicu kecelakaan lalulintas (lakalantas) berujung kematian diakibatkan pengendara tak gunakan helm.

 

"Ketika petugas meminta identitas diri bersangkutan, ia tidak bisa memperlihatkan identitas dirinya sebagai anggota TNI," jelasnya.

 

Tak lama kemudian, jelas Zulanda, pengendara terjaring razia itu, menghubungi kawan-kawannya dengan tujuan guna mengidentifikasi bahwa bersangkutan benar-benar anggota TNI.

 

Akhirnya, memang benar pengendara anggota TNI dan dilepaskan, karena polisi tak bisa menilangnya. "Karena dalam perundang-undangan, kita tak bisa menilang anggota TNI. Kita lepaskan dan sama sekali tak ada keributan dengan polisi," tegasnya.

 

Keributan baru terjadi, tutur Zulanda, saat ada warga yang memotret kedatangan anggota TNI tersebut. Ternyata, aksi itu menyulut emosi tentara.

 

"Saat salah paham itulah, Polantas melerai dan mereka tinggalkan lokasi usai kita perlihatkan surat tugas, tunjukkan sprint," jelasnya.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline