Menteri Tjahjo: Bank Daerah Tidak Banyak Beri Kontribusi untuk Daerah

tjahjo-kumolo.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengkritik strategi bank daerah, seperti Bank Riaukepri (BRK) yang dinilainya kurang berikan dampak pembangunan ekonomi masyarakat kecil.

 

Menurutnya peran Bank Milik Daerah (BMD) itu sangat penting sebagai penggerak utama ekonomi riil masyarakat. Namun kebanyakan BMD menurutnya malah lebih senang menumpuk uang di pusat ketimbang menyalurkannya ke daerah.

 

"Uang BMD itu banyak dan melimpah. Namun kesalahannya BMD lebih senang menumpuk dan menabung uangnya di pusat supaya semakin banyak bunganya. Padahal yang harusnya dilakukan itu uang daerah ya harusnya berputar di daerah," kritik Tjahjo dalam kunjungannya ke Riau, Jumat (22/1/2016).

 


Tjahjo menegaskan fungsi utama dari BMD adalah sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan yang dimulai dari sektor masyarakat ke bawah. Jika hal tersebut tak dilaksanakan, ia meminta daerah mempertanyakan keberadaan mereka bagi daerah. (KLIK: Riau Minta Agar IPDN Tetap di Rokan Hilir)

 

"Orientasi BMD itu harusnya jangan suka menumpuk uang seperti itu. BMD harusnya lebih gencar memberikan kredit minim bunga pada masyarakat yang hendak membuka usaha, mendorong UMKM yang sudah ada untuk makin berkembang, dan mengadakan kegiatan lainnya yang bisa mendorong tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat," tegas politisi Partai PDIP tersebut.

 

Hal ini dianggapnya sebagai salah satu strategi yang bisa dijalankan oleh pemerintah untuk menanggulangi menurunnya anggaran DBH. Lagi pula, rendahnya serapan anggaran pemda juga salah satu hambatan mekarnya ekonomi masyarakat kecil.

 

Ada 243 triliun menurut Tjahjo uang daerah se Indonesia yang kembali ke pusat karena gagal memaksimalkan serapan.

 

"Salah satu nawa cita Pak Jokowi adalah dengan membangun ekonomi negara dari sektor riil masyarakat kecil. Hal ini jauh lebih kuat dan stabil ketimbang membangun dari sektor ekonomi kapital. Ini pesan ekonomi kerakyatan yang beliau contoh dari Bung Karno," tandasnya.