Sederet Fakta Dibalik Skandal Prostitusi Atlet Jepang di Asian Games

Keempat-atlet-basket-Asian-Games-2018-asal-Jepang-yang-dipulangkan.jpg
(Kumparan.com/ AFP/BAY ISMOYO, Anthony WALLACE, GOH CHAI HIN)


RIAU ONLINE - Kontingen Jepang harus menanggung malu dan kecewa setelah sejumlah atletnya terlibat prostitusi saat mewaliki negaranya di ajang Asian Games 2018 Jakarta.

Keempatnya tergabung dalam tim basket putra adalah Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato, dan Keita Imamura.

"Saya merasa sangat malu sekali. Kami meminta maaf pada rakyat Jepang, Komite Olimpiade Jepang (JOC) dan semua orang yang cinta basket," ucap Ketua Kontingen Jepang Yasuhiro Yamashita, dilansir Liputan6.com, Selasa, 21 Agustus 2018.

Tidak hanya harus menelan pil pahit dengan diusir dari ajang perhelatan pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut, sanksi berat kini tengah menanti para pebasket asal Negeri Sakura ini.

"Kami akan memutuskan hukuman yang tepat untuk keempat pemain setelah mendengar semua fakta. Kami akan bekerja lebih keras untuk memastikan skandal seperti ini tidak terjadi lagi," pungkas Yamashita.

Berikut sejumlah fakta 4 atlet basket Jepang yang dipulangkan usai terlibat kasus prostitusi di Asian Games 2018:

1. Usai Lawan Qatar di Grup C

Tim basket putra Jepang, menjadi salah satu tim yang disegani dan menjadi unggulan di Asian Games 2018. Bahkan, tim asal Negeri Sakura ini menduduki puncak klasemen di grup C usai menang melawan Qatar dengan skor 82-71.

Atas kemenangan itu, Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23), dan Keita Imamura (22) menuju kawasan Blok M untuk mencari makan sekaligus merayakan kemenangan tersebut, Kamis, 16 Agustus 2018 lalu. Mereka keluar Wisma Atlet Kemayoran di atas pukul 22.00 malam.

Baca Juga 4 Atlet Asian Games Jepang Dipulangkan Usai Kunjungi Tempat Prostitusi


Padahal, rencananya keempatnya beserta tim akan bertanding melawan Hong Kong, pada Rabu, 22 Agustus 2018 di Hall Basket Senayan.

2. Masih Pakai Seragam

Usai makan, keempat atlet Jepang itu memutuskan untuk tidak kembali ke Wisma Atlet. Saat itu, mereka masih menggenakan seragam tim.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita.

"Kami minta maaf pada semuanya. Saya pikir tindakan yang mereka lakukan tidak terpuji, terutama untuk kontingen Jepang," kata Ketua Delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita.

3. Bertemu Muncikari di Lampu Merah

Masih mengenakan seragam tim, keempat atlet basket Jepang ini kemudian bertemu dengan seorang muncikari di lampu merah kawasan Blok M.

Diduga di tempat itulah transaksi jual beli dengan sang muncikari terjadi. Saat harga telah disetujui kedua belah pihak, perantara meminta para pemain basket itu untuk pergi ke sebuah hotel yang telah dijanjikan.

4. Kembali ke Jepang dengan Uang Sendiri

Setelah skandal prostitusi yang melibat atletnya, Komite Olimpiade Jepang menggelar pertemuan darurat pada Senin, 20 Agustus 2018. Mereka memastikan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi di masa mendatang.

Salah satu pemain yang dipulangkan, mengaku saat itu awalnya mereka keluar meninggalkan Wisma Atlet hanya untuk mencari makan malam saja.

Menurut Yamashita, keempatnya kembali ke Jepang dengan mengeluarkan biaya sendiri.

5. Bukan Sekali Ini Terjadi

Empat tahun lalu di ajang yang sama, perenang asal Negeri Sakura, Naoya Tomita, diusir saat pesta olahraga terbesar se-Asia itu digelar di Incheon, Korea Selatan.

Kala itu, Naoya tertangkap basah telah mencuri kamera wartawan.