Geram Pengurusan Izin Lamban, Jokowi: Lihat Saja, Saya Obrak Abrik

Presiden-Joko-Widodo2.jpg
(SUARA.COM)

RIAU ONLINE - Lambannya pengurusan izin investasi di daerah membuat Presiden Joko Widodo geram. Menurutnya, jika pengurusan izin terus memakan waktu lama maka jangan harapa Indonesia bisa maju.

Jokowi menegaskan saat ini Indonesia dalam hal investasi kalah dengan negara Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya.

"Saat ini negara kita kalah bersaing dengan Malaysia, Singapura dan beberapa negara lain. Jika urusan perizinan terus seperti ini, kapan Indonesia mau maju," tegas Jokowi.

Terhambatnya pengurusan izin, menurutnya, sama saja dengan mennghambat perkembangan perekonomian negeri. Sementara, banyak pemohon yang mengantre, namun prosesnya sangat lama bahkan hingga hitungan tahun.

Untuk itu, Jokowi akan terus mengawasi proses di lapangan, baik di pusat maupun daerah.

"Lihat saja, akhir bulan Maret saya akan obrak-abrik pengurusan izin yang lamban!" ancam Jokowi, melansir Suara.com, Sabtu, 10 Maret 2018.


Jokowi, sebelumnya juga sempat dibuat geram dengan urusan listrik. Dari data yang diterimanya, saat banyak orang yang akan berinvestasi tiba-tiba mereka balik badan hanya karena lambannya urusan perizinan.

Padahal, kata Jokowi, waktu yang dibutuhkan investor untuk mengurus izin seperti pembangunan pembangkit listrik dipusat mencapai 19 hari. Namun di daerah prosesnya bisa mencapai 755 hari atau sektiar lebih dua tahun.

"Untuk pembangkit listrik yang IPP di pusat setiap hari saya marahi, saya injek, sekarang bisa 19 hari, 19 hari, di daerah mohon maaf masih 775 hari. Sekarang kita blak-blakan sama kita buka semuanya. Artinya ada problem di daerah, di bidang pertanian, proses investasi sekarang (di pusat) bisa diproses sama 19 hari, di daerah masih 726 hari," jelas Jokowi.

Meski demikian, Jokowi masih optimistis seluruh masalah perizinan yang ada sekarang dapat diselesaikan dan mampu mengakomodir seluruh investor yang memgantre di depan gerbang Indonesia. Kuncinya tinggal bersama-sama antara pusat dan daerah menyelesaikan masalah yang selama ini menghambat.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id