Diterkam Harimau Sumatera, Pencari Sagu di Siak Nyaris jadi Mangsa

Ilustrasi-Harimau2.jpg
(Liputan6.com/Istimewa)

RIAU ONLINE, SIAK - Harimau Sumatera kembali menyerang manusia. Seorang pencari sagu bernama Effendi di Kabupaten Siak dilaporkan diterkam saat tengah beristirahat.

Beruntung pria 32 tahun itu sempat menangkis dan selamat. Namun Effendi mengalami luka-luka di bagian tangan kanan. 

"Benar, lokasi kejadian sekitar 1,5 KM dari Dusun Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Kejadiannya minggu malam sekira pukul 21.10 Wib," ujar Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, Senin, 18 Maret 2024.

Rinaldi menjelaskan, dari keterangan kepada desa yang ia terima, lokasi kejadian tak jauh dari dusun. Saat kejadian, korban bersama 3 temannya beristirahat di pondok yang hanya terbuat dari terpal.

"Korban diketahui sudah kembali ke kampungnya di Desa Rangsang Barat, Kepulauan Meranti. Kondisinya tangan mengalami luka cakar dan gigitan harimau. Korban selamat," ungkapnya.

Saat nyaris menjadi mangsa harimau, korban segera meminta tolong rekan-rekannya, sehingga hewan buas tersebut kabur ke dalam hutan.


"Pengakuan korban jumlahnya 1 ekor. Lokasi kejadian sekitar 1,5 KM dari Desa Sungai Munggal. Kami belum bisa memastikan ini individu yang sama atau berbeda dari yang menyerang balita beberapa waktu lalu," katanya.

Lebih lanjut, kata Rinaldi, pihaknya terus intens berkomunikasi dengan BBKSDA Riau. Pihaknya sudah beberapa kali datang memasang kamera trap dan kandang jebak sudah berada lokasi kejadian.

"Kami juga sudah memasang spanduk imbauan dan juga tiada henti mengingatkan masyarakat. Lokasi kejadian kali ini berbeda dari yang menyerang anak-anak itu karena di lokasi ini sudah tidak ada pemukiman," pungkasnya.

Sebelumnya, harimau juga masuk ke dalam rumah warga dan nyaris memangsa balita berusia 2,5 tahun di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Penyengat, Siak pada Selasa, 20 Februari 2024 sekitar pukul 22.30 WIB.

"Harimau tersebut sudah masuk ke dalam rumah warga, bahkan sudah sempat menarik kaki seorang balita berusia 2,5 tahun," kata Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus, baru-baru ini.

Abok bersyukur balita tersebut selamat dari terkaman meski harus terluka di bagian telapak kaki.

"Ada bagian telapak kaki terluka karena cakaran harimau. Tapi, Alhamdulillah balita tersebut selamat. Lukanya sedang diobati saat ini," ujarnya.