Kinerja Maksimal, PT Pertamina Hulu Rokan Hasilkan Laba hingga Rp 25 Triliun

PT-Pertamina-Hulu-Rokan20.jpg
(Dok Pertamina)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menorehkan prestasi kerja yang luar biasa ciamik di tahun 2023. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bahkan mampu mencatatkan laba bersih hingga US$ 1,752 miliar atau Rp 25,83 triliun (asumsi kurs Rp 14.746 per usd).

Capaian ini membuat Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mampu mencapai target kinerja hingga 254,3 persen dari target laba dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2022 sebesar US$ 689 juta.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan hasil yang didapatkan tersebut adalah buah kerja kerja tim yang solid untuk meningkatkan produktifitas dengan cara-cara yang efisien sehingga pencapaian produksi mampu melebihi target di tahun 2022.

"Membuktikan efektifitas strategi yang dijalankan untuk mencapai produksi migas dapat diandalkan untuk keberlanjutan produksi migas di masa mendatang," katanya.

Selaras dengan tekad Pertamina mendukung akselerasi capaian Net Zero Emission di Indonesia pada tahun 2060 dan menjadi perusahaan energi global, PT Pertamina Hulu Rokan menunjukkan komitmen terhadap Upaya berkelanjutan efisiensi energi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau penggunaan energi hijau (green energy).

Sejak mengambil alih kelola hingga April 2023 atau tahun kedua pasca transisi, PT PHR telah berhasil melakukan pengeboran lebih dari 660 sumur baru.

Penggenjotan sumur baru ini membuat PHR WK Rokan sempat mencapai titik tertinggi produksi mencapai 164,99 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).


Pencapaian sensasional itu juga merupakan hasil dari keberhasilan PHR berhasil memperpendek siklus waktu pengeboran hingga produksi awal atau Put on Production (PoP) sehingga mampu menyumbangkan seperempat produksi minyak nasional dan 100 persen minyak yang dihasilkan untuk konsumsi kilang domestik.

"PT PHR terus menjaga keberlanjutan produksi migas yang didukung rencana kerja yang bertumbuh serta memelihara kehandalan aset sumur dan fasilitas produksi existing karena menjadi salah satu tulang punggung migas nasional," ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan PT PHR WR Rokan untuk mencapai target kinerja, beberapa di antanya melalui pengeboran sumur baru, workover, pengembangan (CEOR) dan (MNK), inovasi dan optimalisasi penggunaan teknologi digital serta optimasi teknologi injeksi air dan uap.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, kinerja positif PT PHR juga berdampak pada kontribusi kepada negara sebagai modal pembangunan berupa Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 29,05 triliun dan pajak yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Daerah sebesar Rp 10,1 triliun di tahun 2022.

PT PHR juga bertanggungjawab mendukung ketahanan energi nasional dan target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

PT PHR juga mampu mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan bahkan mencapai target minimal sebesar 60 persen. TKDN PHR pada tahun 2022 mencapai 73.8%  pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.

 

 

PT PHR juga fokus di bidang pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan lebih dari 21.000 penerima manfaat.

Seluruh pencapain kinerja PT PHR dapat dicapai dengan efektivitas penerapan kebijakan Good Corporate Governance (GCG) salah satunya dengan pencapaian Sertifikasi ISO 37001 SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), strategi digitalisasi hingga penggunaan aplikasi Metaverse, serta pengelolaan rantai pasokan barang/ jasa.