Simpang Siur Filosofi Patung 3 Agama, Stairway to Heaven

Stairway-to-Heaven.jpg
(Soclyfe.com)

Laporan Indah Lestari

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Starway to Heaven, patung filosofis asal Spanyol. Gambaran cara beribadah tiga agama.

 

Pengikut Islam bersujud di bagian paling bawah, Katolik bersimpuh di tengah, dan Yahudi berdiri pada bagian paling atas. Ketiganya saling bertumpu.

 

Starway to Heaven kembali curi perhatian dunia, setelah perdana tampil di Pameran Seni Kontemporer Internasional Spanyol, ARCO Madrid pada tahun 2010 lalu.

 

 

Usai 12 tahun berlalu, patung karya Seniman Eugenio Merino ini pun kembali mencuat ke permukaan. Mengundang sejumlah kontroversi.

 

Melansir media internasional newsdelivers.com, patung yang memiliki nama seperti judul lagu Led Zeppelin ini, mendapat kritik dari Kedutaan Besar Israel melalui sebuah surat tertulis, Jumat, 7 Oktober 2022.


 

Mereka menganggap, Starway to Heaven adalah hinaan tersirat terhadap Yahudi. Jika pemeluk Islam bangun dari sujudnya, maka otomatis Yahudi yang berada di posisi paling atas akan jadi yang pertama jatuh dan hancur.

 

Menurut Soma Community Church, United States, Amerika Utara, kontroversi Starway to Heaven lahir dari interpretasi liar yang beragam.

 

Berbagai interpretasi tersebut pun dikaitkan publik dengan stereotip bahwa kaum Yahudi menguasai dunia, merasa paling benar dan paling dekat dengan Tuhan, hingga anti-Islam.

 

Ada yang berpendapat, di patung tersebut, Yahudi seolah melecehkan Islam melalui atau dengan bantuan agama-agama lain di dunia.

 

Namun meski begitu, tak sedikit juga yang bertanya, mungkinkah itu bentuk pujian bagi Islam, yang berarti dasar pemersatu agama-agama, serta kepercayaan lainnya?

 

Berbagai pernyataan dan pertanyaan itu muncul bukan hanya dari publik dan pemerhati seni saja, tetapi juga dari orang-orang religius di berbagai platform media sosial. Mencoba menafsirkan karya seni Starway to Heaven.

 

Menanggapi hal tersebut, Merino selaku seniman dari Starway to Heaven menjelaskan, bahwa ia tidak bermaksud untuk menghina agama apapun.

 

 

 

"Ini bukan dimaksudkan untuk menyinggung perasaan siapapun. Ini murni ide saya, koeksistensi dari tiga agama yang bersama-sama tengah berusaha menjangkau Tuhan secara harfiah. Pesannya positif bagi saya," tutur Merino, dikutip dari newsdelivers.com.

 

Meski tengah kontroversial, namun kabarnya patung yang terbuat dari rambut manusia dan silikon ini, sudah lama tak tampak lagi di Spanyol. Telah dijual ke kolektor Eropa seharga 50.000 Euro atau setara dengan 747,3 Juta Rupiah.