Penyakit LSD Menyebar di Riau, Pedagang Daging Sapi Terkena Imbas

Pedagang-daging-sapi6.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wabah penyaki kulit berbenjol pada hewan ternak atau Lumpy Skin Disease (LSD) telah masuk di delapan kabupaten dan kota di Riau.

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, terdapat delapan kabupaten dan kota di Riau terjangkit virus LSD pada hewan ternak.

“Ada delapan kabupaten dan kota masuk di Riau virus LSD, sekarang dari delapan kabupaten ini sudah divaksin, vaksin untuk ternak sapi,” ujarnya, Senin, 28 Maret 2022.

Syamsuar menyebut, akibat munculnya virus LSD berimbas pada pedagang dagin sapi yang mogok berjualan.

“Ada pedagang daging sapi mogok jualan ini semua karena sapi yang biasanya diorder dari Lampung, bukan kita tidak membolehkan tapi harus melalui pengawalan yang ketat agar virus tidak menular ke manusia,” jelas Syamsuar.


Sebelumnya, Rumah Potong Hewan (RPH) Pekanbaru, Jalan Cipta Karya, menghentikan kegiatan pemotongan sapi imbas dari muncul wabah penyakit kulit berbonjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) di Provinsi Riau.

Pemotong di RPH Pekanbaru, Alfianto mengatakan, tidak ada pasokan sapi dari Provinsi Lampung sehingga kegiatan pemotongan dihentikan.

“Karena pasokan sapi dari lampung ada yang masuk ada yang tidak. Sekarang pedagang ada yang punya spai ada yang tidak, kalau saya tidak motong karyawan saya dan peradangan di pasar ada sekitar 40 KK,” ujarnya, Sabtu, 26 Maret 2022.

Jika pengusaha tetap ngotot melakukan pemotongan dengan stok sapi saat ini, dikhwatirkan terjadi ketimpangan diantara pedagang daging sapi di sejunlah pasar.

“Pasti nanti ada ketimpangan ini, kalau mereka motong nanti ada ketimpangan jadi ini toleransi mereka tidak motong karena kasusnya ini wabah di Riau ini harusnya sapi di Riau yang tidak boleh ke luar,” jelasnya.