Upaya Pengembangan Usaha Ternak Sapi

Sapi2.jpg
((Suara.com/Budi Kusumo))

RIAUONLINE, PEKANBARU-Pembangunan peternakan sebagai pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Subsektor peternakan memiliki peran strategis dalam kontribusi terhadap produk domestik bruto, penyedia bahan pangan, bahan pakan, bahan energi, penyerapan tenaga kerja, bahan baku industri dan sumber pendapatan.

Namun di balik besarnya peran tersebut, ternyata belum dinikmati oleh para pelaku usaha peternakan utamanya masyarakat peternak itu sendiri. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Peternakan, Upaya pengembangan usaha ternak sapi, simak ulasannya berikut ini.

Tantangan pembangunan peternakan Indonesia

Lingkungan global dan lingkungan dalam negeri merupakan tantangan dalam pembangunan peternakan di Indonesia. Perubahan iklim global, krisis pangan, harga pangan dan energi meningkat merupakan isu global yang sedang dihadapi.

Sedangkan lingkungan dalam negeri menghadapi dinamika penyediaan bibit ternak, permintaan produk peternakan, kualitas bibit, tuntutan perubahan manajemen pembangunan, partisipasi masyarakat, dan terjadinya wabah penyakit ternak yang sangat merugikan.

Padahal budidaya sapi potong dengan tujuan untuk menghasilkan daging dan berorientasi pasar masih rendah. Kemudian pada sentra produksi sapi di kawasan timur Indonesia dengan porsi 16% dari populasi nasional, serta memiliki padang penggembalaan yang luas, pada musim kemarau panjang sapi menjadi kurus, angka kelahiran rendah dan tingkat mortalitas tinggi.


Kendala lainnya yaitu berkurangnya areal penggembalaan, permodalan yang sedikit, kualitas sumber daya rendah dan pemanfaatan teknologi rendah.

Upaya pengembangan sapi potong

Peternakan, Upaya pengembangan usaha ternak sapi selanjutnya adalah upaya pengembangan sapi potong. Faktor pendorong pengembangan sapi potong adalah permintaan pasar terhadap daging sapi makin meningkat, adanya kebijakan pemerintah yang mendukung upaya pengembangan sapi potong, ketersediaan tenaga kerja besar, hijauan pakan dan limbah pertanian tersedia sepanjang tahun, dan usaha peternak sapi lokal tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi global.

Banyak kawasan di Indonesia yang memiliki potensi dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong namun belum dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat dan pemerintah daerah, hal ini ditandai dengan belum menjadi usaha produktif dan masih tradisional hanya berskala kecil. Diperlukan daya dukung sumber daya yang dimiliki wilayah dalam rangka penentuan alternatif strategi

pengembangan usaha ternak sapi potong. Harus diketahui pula faktor-faktor strategis pendorong pengembangan ternak sapi potong ialah dengan adanya ternak sapi, ketersediaan air, ketersediaan lahan, ketersediaan sumber daya manusia, prospek pasar yang baik, aksesibilitas dan iklim kondusif untuk investasi.

Selain itu juga terdapat faktor penghambat yaitu modal, munculnya penyakit, dan pemotongan sapi betina yang produktif.

Usaha peternakan memerlukan modal yang besar terutama untuk pengadaan pakan dan bibit. Biaya yang besar ini sulit dipenuhi oleh peternak pada umumnya yang memiliki keterbatasan modal.

 

Kemudian pengalaman peternak dalam melaksanakan usaha budidaya ternak sapi potong adalah rata-rata sekitar 12 tahun, semakin lama pengalaman peternak membudidayakan ternak sapi potong memungkinkan mereka untuk lebih banyak belajar dari pengalaman sehingga dapat dengan mudah menerima inovasi teknologi yang berkaitan dengan usaha ternak sapi potong menuju perubahan yang lebih baik secara individu maupun kelompok.

Keterbatasan pendidikan juga menjadi hambatan karena keterbatasan pendidikan itu akan menutup gagasan yang ada pada memori seseorang.

Sekian informasi mengenai Peternakan, Upaya pengembangan usaha ternak sapi. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.