Negara Rugi Ratusan Miliar, Ada Kejanggalan Penerima Kartu Prakerja

kartu-prakerja3.jpg
(istimewa)


RIAU ONLINE - Pemerintah membuat program Kartu Prakerja untuk membantu masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Program ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan.

Sayangnya, menurut laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), diketahui bahwa ada indikasi kejanggalan dalam program kartu prakerja di sepanjang tahun 2021 lalu. Penerima kartu prakerja dinilai tidak tepat sasaran.

Ketua BPK, Isma Yatun dalam ikhtisar yang dibacakannya mengenai hasil pemeriksaan semester II tahun 2021 dalam sidang paripurna DPR RI, Selasa, 24 Mei 2022, mengungkap bahwa sebanyak 119.494 penerima bantuan kartu prakerja tidak tepat sasaran.

 

 


Terlebih lagi, Apalagi, jumlah tersebut membuat Rp 289,85 miliar anggaran kartu prakerja dinilai menjadi sia-sia. BPK pun menyayangkan situasi ini.

Sebanyak 119.494 peserta yang menerima bantuan sosial akibat pandemi Covid-19 itu, faktanya memiliki gaji di atas Rp 3,5 juta per bulan. Situasi ini tentunya tidak tepat sasaran, sehingga membuat negera rugi hingga miliran rupiah, seperti dilansir dari Suara.com, Kamis, 26 Mei 2022.

 

 

BPK sudah mengajukan rekomendasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini dilakukan untuk memperjelas adanya aturan terkait batas besaran gaji atau upah bulanan bagi pendaftar kartu prakerja.

Akibat kesalahan dalam alokasi dana kartu prakerja ini, negara mengalami kerugian hingga Rp 289,5 miliar. Jumlah tersebut berpotensi bertambah jika tidak ada aturan mengenai batasan gaji bulanan bagi calon penerima kartu prakerja.