EMP Bentu Limited Dukung Produksi 1 Juta Barel Minyak Per Hari Tahun 2030

EMP-Bentu-limited2.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, KAMPAR-Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menggelar kunjungan ke wilayah kerja yang dikelola EMP Bentu Limited, dirinya berharap EMP Bentu Limited menjadi pilar yang mendukung produksi tahun 2022.

 

Dirinya mengatakan, produksi migas tahun 2022 cukup besar dibanding tahun lalu, dari sisi minyak dan gas meningkat 10 persen dibanding tahun lalu.

 

“Kami berharap EMP menjadi salah satu pilar yang bisa mendukung produksi tahun 2022 serta nanti satu juta barel per hari tahun 2030, kita lihat bahwa aktivitas tahun 2022 cukup masif lebih besar dari tahun lalu,” terangnya, Senin, 3 Januari 2022.

 

 

Dari data tahun 2021, Blok Bentu mampu memproduksi sebanyak 81.4 juta standar kaki kubik atau setara 14.535 barel minyak per hari dari total 16 sumur yang berproduksi.

 

 

Selain itu, gas dari Blok Bentu dimanfaatkan untuk jaringan gas di Kota Pekanbaru untuk sekitar 10 ribu rumah tangga dan jaringan gas di Kota Dumai untuk 5.300 rumah tangga.


 

 

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, penambahan sumur eksplorasi akan meningkatkan produk minyak dan gas.

 

 

“Sumur pengembangan di tahun 2021 yang bisa meningkatkan produksi kkta tahun ini, kita harapkan juga serapan dari PLN maupun Industri, kalau PLN sudah kita targetkan 90 persen dari kontrak,” kata Kepala SKK Migas.

 

 

Sementara itu, General Manager EMP Bentu Limited Tri Firmanto menyebut, sumutr NS-12 merupakan bagian dari tiga pemboran yang dilakukan sejak tahun 2021.

 

 

“Pemboran dua sumur telah selesai kami lakukan. Alhamdulillah seluruhnya berhasil dengan baik, yaitu sumur NS-6a dan sumur NSD-1. Sedangkan untuk tahun 2022 ini, kami telah menyusun program untuk pemboran dua sumur pengembangan lainnya,” ungkapnya.

 

 

Dirinya menambahkan, hal itu dilakukan untuk mendukung target pemerintah mencapai satu juta barel dan penyerapan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari di tahun 2030.

 

“Semua ini kami lakukan untuk mendukung target pemerintah mencapai satu juta barel dan penyerapan gas sebesar 12 billion standar kubik feet per day di tahun 2030. Semua kami lakukan atas dukungan dari SKK Migas,” jelas Tri Firmanto.