Sejarah Singkat Kesenian Tadisional Kompang

kompang5.jpg
(via gagasan riau.com)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Kesenian tradisional kompang merupakan salah satu kesenian yang dapat dijadikan sarana komunikasi dalam mendidik, karena berkompang ini bukanlah suatu tuntutan tetapi merupakan suatu jalan insan berbudaya lebih melengkapi dirinya dengan nilai- nilai moral adat, istiadat, agama, keindahan, dan lain-lain.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Sejarah Singkat Kesenian Tadisional Kompang, simak ulasannya berikut ini.

Definisi Seni dan tradisi

Seni adalah ungkapan perasaan atau expresi dari suatu pemikiran yang menghasilkan keindahaan, seni merupakan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan.

Lahir dari sisi terdalam manusia yang didorong oleh kecendrungan seniman kepada hal-hal yang indah, sedangkan dorongan keindahan itu merupakan naluri manusia atau fitrah setiap manusia, yang merupakan anugerah Allah kepada setiap hambanya, sehingga timbullah salah satu hasil dari expresi seni tersebut.

 

Tradisi adalah kebiasaan-kebiasaan dalam sekelompok masyarakat yang telah menjadi aturan yang mengikat dalam tata tertib tingkah laku atau suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang karena dinilai memiliki manfaat sehingga layak untuk dilestarikan.


Sejarah Singkat Kesenian Kompang

Kompang adalah sejenis alat musik bunyi-bunyian yang berasal dari tanah arab. Nilai estetika dan pesan moral kesenian tradisional kompang adalah sifat- sifat yang bermanfaat tentang keindahan seni dan amanat baik atau buruknya perbuatan yang ditimbulkan oleh kesenian tradsional kompang.

Pertama kali seni kompang terdapat dipulau Bengkalisyaitu berasal dari daerah Pedekik, adapun proses penyebarannya disebabkan oleh masyarakat Desa Pedekik merantau bekerja ke Malaysia dan belajar kompang disana, kemudian sepulangnya dari Malaysia mereka mengembangkan kesenian tersebut, kemudian merambah hingga keberapa desa dipulau Bengkalis dan beberapa daerah lain di Riau.

Adapun kesenian tradisional kompang yang terdapat berkembang dikecamatan Bantan pada dasarnya berasal dari daerah Kelapapati dan Pedekik. Namun dari dua daerah tersebut kompang yang berasal dari daerah kelapapati lah yang dominan dikecamatan Bantan.

Adapun faktornya adalah mayoritas penduduk yang mempengaruhi dan menurutnya lagi sebenarnya kesenian kompang yang ada dikawasan Bantan sudah mengalami akulturasi seni budaya, maka terdapat perbedaan dengan seni kompang yang ada di kecamatan Bengkalis, di antara bentuk akulturasi tersebut adalah dari penekanan bunyi yang dalam tabuhan berbeda, dari lirik syairnya dan nama-nama tabuhanya.

Seni Kompang ini pertama kali masuk sekitar tahun 1960-an oleh bapak Sopingi didusun hulu Pulau, adapun metode awal yang dipakai adalah dengan mengumpulkan pemuda seluruh 2 dusun yakni Dusun Belas dan Dusun Bentayan yang ada di timur Desa Selatbaru, pada waktu itu Desa Bantan Tengah masih berada dalam wilayah Desa Selatbaru.

Nilai estetika yang terdapat dalam seni kompang yakni mulai dari lantunan suara pemain serta nada-nada yang dibawakan berupa nada syair dan nada pukulan dari bagaimana cara memainkan, mulai dari menabuh kompang, bunyi syairnya disetiap bab serta memadukan antara suara dan musik sehingga menghasilkan suatu karya yang bernilai estetik Begitu juga pesan moralnya.

Setiap masyarakat senantiasa mempunyai suatu sistem nilai agar tiap tingkah laku anggota masyarakat dan kelompok orang banyak dapat diukur dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Apabila gagasan dan hasil rancangan serupa itu telah menjadi jalan umum dalam arti diikuti dan diindahkan bersama maka semua gagasan dan model perbuatan itu akan menjadi semacam pedoman, ketentuan, kaedah dan pola bertindak.

Dari uraian di atas maka terlihat jelas bahwa didalam kesenian kompang selain mampu memberikan pemahaman terhadap sejarah agama, media dakwah dan hiburan bagi rakyat kesenian kompang juga mengandung nilai estetika dan pesan moral yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sekian informasi mengenai Indonesia, Sejarah Singkat Kesenian Tadisional Kompang. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.