Kata Wali Kota, Harga Vaksin Covid-19 Sekitar Rp 200 Ribu: Belum Biaya Suntik

Vaksin-corona7.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menyebut bahwa Desember 2020 ini vaksin Covid-19 sudah mulai diproduksi. Hal ini berdasarkan hasil rapat terbatas pekan lalu dengan tim pusat.

 

"Bahkan sudah ada yang dibeli oleh pemerintah dalam jumlah terbatas," terang Firdaus, Jumat 11 Desember 2020.

 

 

 

Lebih lanjut dikatakannya, vaksin yang datang awal rencananya digunakan untuk tim satgas dan juga jajaran tenaga kesehatan. Namun ada vaksin yang dijual untuk umum dan ada juga vaksin yang disubsidi oleh pemerintah.

 

"Yang jelas, untuk pembiayaan vaksinasi, bagi keluarga yang mampu dianjurkan membeli vaksin dengan biaya sendiri. Vaksin yang disubsidi langsung diberikan dari pemerintah kepada masyarakat," ulasnya.


 

Firdaus menyebut, belum ada info resmi terkait harga vaksin. Menurutnya, baru ada perkiraan harga vaksin berkisar Rp 200 ribu. "Secara resmi belum ada, info sekitar Rp 200 ribu. Tapi itu belum lagi dengan biaya vaksinasi, belum biaya transportasi dan biaya suntik," paparnya.

 

Perkiraan masa vaksinasi nantinya memakan waktu depalan sampai sembilan bulan. Dibutuhkan waktu cukup lama mengingat luasnya wilayah dan banyaknya jumlah penduduk.

 

Firdaus memandang, pengadaan vaksin ini merupakan kebijakan baru. Sebab, APBD sudah disahkan semua, maka sudah pasti tidak ada penganggaran vaksin di dalam APBD. Oleh sebab itu akan ada regulasi baru yang bakal diterbitkan oleh pemerintah.

 

"Selain persiapan dan sosialisasi, kita harus mempersiapkan uang tentunya. Tidak semua bisa ditanggung oleh APBN. Juga disarankan, daerah juga harus mempersiapkan sama seperti yang sedang berjalan ini. Cara penganggaran dengan melakukan refocusing lagi," katanya.

 

Kemudian tim vaksinasi dibentuk oleh tim pusat dan didukung oleh tim daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota. Ada sebanyak 375 orang kader untuk pembentukan tim.

 

"Tim sosialisasi yang kita bentuk bekerjasama dengan lembaga BKKBN. Kita kan dapat 375 orang tim kader. Kita ambil dari posyandu dan dari anak-anak genre. Untuk sosialisasi selama tiga bulan, Desember ini terkahir," ujarnya.

 

 

Dirinya terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Covid-19 ini masih menghantui. Dan kewaspadaan selalu dibutuhkan untuk keselamatan semua pihak.