Sistem Pendidikan di Indonesia, Gambaran Umum dan Pola Belajar

Sistem-Pendidikan-di-Indonesia.jpg
(istimewa)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Sistem pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada sistem pendidikan nasional terdapat kesenjangan antara cita-cita dan kenyataan.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai faktor seperti kelemahan pada sektor manajemen, dukungan pemerintah, masyarakat yang masih rendah dan masih banyak lagi faktor yang perlu dibenahi. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Sistem Pendidikan, Sistem Pendidikan di Indonesia, simak ulasannya berikut ini.

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

 

Sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan. Komponen-komponen dalam pendidikan nasional antara lain yaitu lingkungan, sarana prasarana, sumber daya dan masyarakat.

Komponen tersebut bekerja secara bersama-sama, terkait dan mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sebuah sistem pendidikan perlu melakukan penyesuaian dengan lingkungan, karena lingkungan mengandung sejumlah kendala bagi bekerjanya sistem. Untuk itu sistem pendidikan dituntut oleh lingkungan untuk mengolah sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien.

Gambaran umum sistem pendidikan di Indonesia

  1. Pengelolaan

Sistem pendidikan di kelola secara sentralistik, berlaku di seluruh tanah air. Tujuan pendidikan materi ajar metode pembelajaran buku ajar tenaga kependidikan baik siswa guru maupun karyawan mengenai persyaratan penerimanya jenjang kenaikan pangkatnya bahkan sampai penilaiannya diatur oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk semua sekolah di seluruh pelosok tanah air.

Disamping itu sistem pendidikan diselenggarakan secara diskriminatif seperti masih terdapat sekolah sekolah atau perguruan tinggi yang dikelola oleh masyarakat.

Sekolah swasta dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu terdaftar, diakui dan disamakan dengan sekolah negeri. Perguruan negeri dibawa oleh pemerintah sedangkan perguruan swasta dibiayai oleh masyarakat.

 

  1. Peran pemerintah dan masyarakat

Sistem Pendidikan, Sistem Pendidikan di Indonesia selanjutnya adalah peran pemerintah dan masyarakat. Pemerintah adalah pihak yang mengendalikan dan mengelola sistem pendidikan secara nasional.


Meskipun dalam UU SISDIKNAS dikatakan bahwa masyarakat adalah mitra pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dan memiliki kesempatan yang seluas-luasnya dalam menyelenggarakan atau mengelola unit pendidikan dengan tetap ada ciri-ciri identitasnya.

Namun dalam praktiknya semuanya ditentukan oleh pemerintah sesuai dengan ukuran dalam penilaiannya. Pemerintah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat dalam rangka pembinaan dan perkembangan satuan pendidikan yang bersangkutan.

 

  1. Materi ajar

Selaras dengan strategi sistem pendidikan tersebut, maka orientasi penyusunan materi ajar diarahkan untuk memenuhi kepentingan pemerintah agar target pembangunan dapat mengejar pertumbuhan yang telah ditetapkan.

Globalisasi menuntut agar materi ajar diorientasikan untuk kepentingan anak didik, pasar dan pembangunan IPTEK. Tentu saja semua ini dalam perspektif demi kepentingan bangsa dan negara

. Selain itu kurikulum dan materi ajar terkesan fragmentaris atau terpecah-pecah, kurang berkelanjutan dan kurang konsisten. Pilihan dan penentuan serta level materi ajar ditentukan pemerintah pusat, sedangkan sekolah dan satuan-satuan penyelenggaraan pendidikan dibawahnya cukup sebagai pelaksana teknis di lapangan.

 

  1. Pendekatan dan metodologi pembelajaran

Sistem pendidikan nasional masih berpegang pada paradigma lama bahwa ilmu diperoleh dengan jalan diberikan atau diajarkan oleh orang yang lebih pandai, atau guru kepada murid.

Pola itu harus berubah menjadi guru memakai pasi atau mendorong kemudian manfaat memfasilitasi dan menemaninya murid mencari bersama menemukan sendiri yang mencari ilmu dan memutuskannya.

Dalam era global sekolah boleh selesai tetapi belajar tidak pernah selesai. Bobot ilmu tidak terletak pada hasil akhir atau final produk tetapi pada proses metodologi atau cara mencarinya.

 

 

 

Ada kecenderungan model atau pola belajar baru yang berkembang pada saat ini antara lain:

 

  1. Sistem pembelajaran berorientasi pada pengembangan liability, depency dan kesetiaan atau menjadi pekerja keras yang jujur.
  2. Pola atau model pendidikan dengan mengembangkan IQ, EQ, SQ dan RQ. Karena dalam kehidupan modern ini tidak hanya mengandalkan air saja sebab padahal yang secara logika tidak benar tetapi perasaan menyatakan bahwa itu benar.

 

Sekian informasi mengenai Sistem Pendidikan, Sistem Pendidikan di Indonesia. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.