Proyek IPAL Sulut Emosi Warga Pekanbaru, Penanggungjawab Enggan Komentar

Galian-IPAL.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Ratusan warganet mengomentari satu berita di fan page Riau Online. Berita tersebut menarik perhatian karena membahas isu proyek perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru.

Pantauan riauonline.co.id, hingga pukul 16.35 WIB sebanyak 220 warganet telah bersuara di kolom komentar. Banyak dari warganet yang berkomentar merupakan warga yang tinggal di jalan sekitarnya dibangunnya proyek IPAL.

Satu di antaranya Arizql Ijal. Dia berkomentar "Sangat merugikan masyarakat. Udah Jalan Sudirman ditutup karena PPKM, jalan lain pun macet proses pengerjaan IPAL. Pekanbaru sekarang infrastruktur jalannya tidak layak lagi sebagai madani," tulisnya, Rabu 8 September 2021.

Ada juga komentar lainnya, "ingin membuat mega proyek seperti di luar negeri pembuangan limbah melalui pipa tapi alur pembuatan ngasal. Parit pada mampet terisi pasir sedotan galian. Saya yang tinggal di Sukajadi tidak bisa berkata pekerjanya saja hasil dari sanak saudara kontraktor atau preman stempat yang bekerja. Hujan sedikit dah macam kolam ikan," tulis Agil Ariw.

Masyarakat menyayangkan progres pembangunan IPAL yang belum rampung. Padahal diketahui proyek sudah dimulai sejak tahun 2018. Kini kondisi jalan rusak di bekas proyek ini masih terlihat. Aktivitas masyarakat menjadi terkendala sebab akses jalan sulit dilewati pengendara.

Apalagi musim hujan kerap menimbulkan genangan. Banyak bekas pengerjaan belum diratakan, menimbulkan macet hingga kecelakaan. Hal ini juga embahayakan keselamatan pengguna jalan.


Dampak buruk lainnya, dikatakan warganet, jika musim kemarau banyak debu di sekitar jalan. Akibatnya, para pedagang tidak bisa berjualan. Seperti dituliskan Hendra Aini "Pembangunan emang berdampak negatif dan positif, saya pernah tutup jualan kuliner karna debu, orang tidak mau singgah lagi," tulisnya.

Komentar warganet lain, "yang prihatin di Jalan Mangga Pekanbaru. Toko pada gulung tikar/bangkrut akibat galian yang sangat sangat lama," tulis BettaFish Pekanbaru.

Saat dihubungi riauonline.co.id, Kepala Balai yang menaungi kontraktor proyek, Ichwanul Ihsan tidak berkomentar. Ia mengarahkan wartawan untuk menghuhungi kolega lain. Namun, tidak ada respon dari PPK yang dimaksud.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menegaskan kontraktor reknanan harus menggesa perbaikan di sejumlah ruas jalan. Adanya kerusakan ruas jalan tentu menganggu aktivitas masyarakat.

Firdaus mengaku rekanan proyek IPAL sudah berjanji untuk menggesa pengembalian ruas jalan yang rusak. Apalagi proyek ini berjalan hingga tahun 2022 mendatang.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan, pihaknya akan kembali memanggil empat kontraktor pengerjaan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Adapun empat kontraktor ini adalah PT Hutama Karya, PT WiKa, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Adhi Karya.

Pantauan riauonline.co.id, kondisi jalan rusak akibat galian IPAL ada di Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Semangka, Jalan Mangga, Jalan Durian dan sejumlah ruas jalan lainnya di Kecamatan Sukajadi.