Curhat Warga Jalan Dagang Soal IPAL, Aksesnya Ditutup, Jalan Juga Rusak

IPAL-rusak-jalan-dagang.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru masih belum kembali seperti semula. Jalan tidak rata dan berlubang menimbulkan genangan air di musim hujan. Hingga kini pengerjaan proyek IPAL masih berlangsung.

Warga Jalan Dagang, Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi mengeluhkan kondisi jalan di sekitar rumahnya. Ia menyebut, kondisi jalan rusak sudah selama satu bulan.

"Begini kondisi di depan rumah saya dekat jalan masuk masjid. Sudah satu bulan," ujar T Khalil Jaafar, kepada riauonline.co.id.

 

Dirinya juga menyarankan agar pihak pengerja tidak menutup total akses jalan masarakat setempat. Apalagi, sudah banyak masyarakat yang terpaksa menutup usahanya.

"Banyak kedai yang merugi. Sudah lama proyek ini, banyak juga kendaraan rusak. Kami minta secepatnya selesai," kata T Khalil Jaafar yang juga merupakan tokoh masyarakat.


Sementara itu, Dodi, Humas PT Wijaya Karya (Wika) menyebut, pihaknya bakal segera melakukan pengaspalan. Saat ini, katanya, mereka tengah menunggu lumpur kering.

"Yang di Jalan Dagang itu belum disemen, masih tanah. Akibat curah hujan maka menjadi becek dan lumpur belum kering. Pipa PDAM juga ada yang pecah di sana. Kalau lumpurnya sudah kering, kita pasti akan melakukan pemadatan dan kita akan memasang betonnya," paparnya.

Jalan Dagang masuk paket SC-1 di area Kecamatan Sukajadi yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2021. Mereka bakal melakukan pemadatan sesuai tahapan prosedur.

"Kita dalam akhir bulan ini akan ada pengaspalan. Untuk ruas Jalan Dagang keseluruhan dan beberapa ruas jalan lainnya yang dianggap sudah siap. Untuk beberapa jalan yang mengarah ke Jalan Mangga dan ke Jalan Nangka, sudah tidak ada lagi penggalian," jelasnya.

 

 

Dijelaskannya, mereka juga telah memberikan rambu-rambu di jalan sekitar areal pengerjaan proyek. "Terkadang kita juga tidak mengetahui kapan pengguna jalan memaksakan diri untuk menerobos. Mereka tetap melalui jalan yang sudah ada rambu-rambu, akhirnya terpuruk," imbuhnya.

Pihaknya mengaku siap bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. Mereka bakal menanggapi jika seandainya hal tersebut merupakan kelalaian perusahaan.