Kerja sama Dengan BRGM, Pemkab Bengkalis Berharap Abrasi Dapat Ditangani

MOU-Brg.jpg
(SIGIT/RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjalin kerja sama dengan kabupaten Siak dan Bengkalis untuk melaksanakan restorasi gambut dan mangrove di masing-masing kawasan kabupaten Siak dan Bengkalis.

Bupati Bengkalis, Kasmarni menyambut baik kerja sama ini agar lebih maksimal menangani abrasi yang terjadi di Pulau Rupat dan Bengkalis.

"Dengan MOU ini ada keterikatan pemerintah daerah Bengkalis dan pemerintah pusat dalam menangani abrasi terutama dengan penanaman mangrove di sekitar pulau Bengkalis dan Rupat," ujar Kasmarni, Jumat, 23 April 2021.

Diketahui Bengkalis meliputi pulau Bengkalis, pulau Rupat termasuk pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami abrasi yang luar biasa. Secara total di tiga daerah tersebut panjang pantai yang terkikis abrasi mencapai lebih dari 160 kilometer.

Melalui program kerja sama antara pusat dan daerah tersebut diketahui dianggarkan 400 miliar rupiah.


"Anggaran dari pusat lebih kurang 400 miliar," ujar Kasmarni.

Dana ini akan digunakan untuk menanggulangi abrasi yang diperkirakan mencapai satu miliar per-kilometer.

Untuk mendukung hal tersebut, Kasmarni juga menyebut akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun pemecah gelombang sehingga penanam mangrove dapat dilakukan.

"Kita juga lakukan program pemecah gelombang. Kita sudah menyurati dinas PUPR agar mangrove yang ditanam tidak sia-sia. Karena gelombang dan angin dari Selat Malaka."

Kasmarni berharap hal ini menyelesaikan satu masalah sehingga proyeksi Rupat untuk menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dapat segera terwujud.

"Kami harap program ini sampai ke Rupat karena pulau Rupat termasuk ke KSPN," tutup Kasmarni.