Inilah Harapan BRG Terhadap Pelaksanaan Jambore Masyarakat Gambut di Jambi

Jambore-Masyarakat-Gambut.jpg
(ISTIMEWA)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia, Myrna A. Safitri mengharapkan Jambore Masyarakat Gambut (JMG) yang akan digelar dalam beberapa hari lagi di Provinsi Jambi dapat meningkatkan keahlian para Masyarakat tentang penerapan lahan bergambut.

 

Selain itu, Myrna juga banyak berharap mereka nantinya mampu memanfaatkan tanaman lokal di wilayah tempatan yang memiliki tekstur bergambut.‎

 

Pengetahuan yang akan diberikan seperti pendidikan tentang hidrologi alami bagi lahan gambut, sistem handel dan tabat atau sekat seperti yang sudah diterapkan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Selatan (Kalsel).


 

"Kami harapkan nantinya masyarakat mempunyai pengetahuan sistem tentang hidrologi alami di lahan gambut. Sistem handel dan tabat atau sekat seperti yang ada di Kalimantan Tengah dan Selatan terbukti dapat menjaga gambut tetap basah. Tanaman lokal yang di budidayakan di lahan gambut juga mempunyai kemampuan adaptasi lingkungan yang baik," ucapnya melalui siaran pers yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Minggu, 30 Oktober 2016.

 

Sementara itu di lain kesempatan Ketua tim ini, Ridham Priskap yang juga bekerja sebagai Sekretaris Daerah di Provinsi Jambi menyatakan kesiapannya menggelar acara Jambore Masyarakat Gambut ini.

 

"Kami ingin menyampaikan bahwa dengan menjadi tuan rumah JMG ini, Provinsi Jambi menyatakan kesiapan penuh untuk melakukan restorasi gambut.” katanya.

 

Nantinya, JMG akan menyuguhkan beragam kegiatan seperti dialog kebijakan, forum aksi dan panggung inovasi rakyat, pondok belajar gambut, sudut pengetahuan, nonton bareng dan diskusi, serta pameran.

 

Bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi Jambi, Tim Restorasi Gambut Jambi, dan sejumlah organisasi mascara sipil, acara ini akan terlaksana pada 5-7 November, di GOR Kotabaru, Kota Jambi yang menghadirkan 1000 peserta terdiri dari petani, perangkat desa, Masyarakat Peduli Api dan pendamping LSM dari Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline