Anak Muda Harusnya Adu Gagasan Bukan Malah Membungkam Gerakan

Masril-Ardi.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

Laporan: Sigit Eka Yunanda

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Masril Ardi, eks Aktivis '98 di provinsi Riau angkat bicara terkait kekisruhan yang tengah terjadi di masyarakat terkait munculnya penolakan Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai terhadap Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

 

Pria yang akrab disapa Ardi Riau ini meminta agar para pemuda ini saling menghargai dan saling support bertukar pikiran ide.

 

"Harusnya anak-anak muda bisa bersikap kritis, bukan malah melakukan pembungkaman terhadap gerakan," ujar Ardi kepada Riauonline Senin, 12 Oktober 2020. 

 

 

 

Ia menyebut bahwa kemerdekaan berpendapat sudah dijamin dalam konstitusi negara.

 


"Apa yang dilakukan KAMI kan sesuai undang-undang, sesuai regulasi. Tidak melakukan provokasi," katanya.

 

Ia menyebut hak berdemokrasi hari ini adalah hasil perjuangan pergerakan reformasi 98.

 

Sehingga upaya-upaya pembukaman  ini justru bertolak belakang dari pergerakan pemuda di masa reformasi tersebut.

 

"Masa reformasi dulu kita berjuang untuk lepas dari orde baru. Agar tidak dibungkam, kita bisa berdemokrasi. Kok sekarang malah saling bungkam? Kan mundur namanya itu" 

 

Ia berharap simpatisan KAMI Riau tidak terprovokasi sehingga konflik horizontal antar masyarakat tidak terjadi.

 

"Jngan terprovokasi, jangan membalas. Penolakan-penolakan seperti ini kan justru bisa membuat masyarakat simpati dengan gerakan KAMI Riau, tandasnya. 

 

Diketahui penolakan yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai terhadap KAMI ini didasarkan pada sejumlah faktor di antaranya kondisi pandemi Covid-19 dan anggapan KAMI dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. 

 

Koordinator Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai, Fandi sempat melontarkan pernyataan keras terkait penolakan terhadap KAMI.

 

 

"Bila nantinya KAMI tetap hadir di Riau dalam bentuk apapun. Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai akan mengusir secara paksa," tegasnya.