Kisah Pilu di Balik Pembangunan PLTA Koto Panjang, 10 Desa Hillang, Listrik Gratis cuma Bualan

Teater-Selembayung2.jpg
(Hidayatul Fitri/Riau Online)

Laporan : Hidayatul Fitri

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Teater Selembayung mengangkat sebuah kisah bertema persoalan yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau berjudul “Padang Perguruan” pada tahun 2019.

Kisah ini diangkat dalam bentuk pertunjukan panggung teater.

Fedli melakukan penelitian secara langsung ke lokasi selama hampir 3 tahun.

Ia melakukan wawancara dengan berbagai pemuka adat hingga dianggap menjadi warganya untuk mendalami cerita di balik peristiwa sosial yang terjadi.

 

”Aku memberanikan diri untuk mengangkat persoalan itu,” ujarnya.

Pembangunan PLTA Koto Panjang dilakukan di era Presiden Soeharto yang menjanjikan kesejahteraan masyarakat.


“PLTA Koto Panjang menenggelamkan 10 desa. Desa tersebut menjadi penyangga peradaban Candi Muara Takus,” ungkap Fedli, ketua Lembaga Teater Selembayung.

Teater selembayung menceritakan tentang bagaimana warga terusir dari desanya dan pindah ke wilayah yang baru sehingga mengakibatkan bergesernya tradisi dan peradaban.

“Dulunya mungkin mereka petani, tetapi sawah atau ladang mereka habis,” katanya.

Peradabaan atau kebudayaan pada masa Muara Takus tergerus. Situs-situs sejarah hilang.

Ia juga berniat memberikan gambaran kepada pemerintah atas berbagai permasalahan dan keluh kesah warga atas pembangunan PLTA Koto Panjang.

“Mereka sempat dijanjikan listrik 24 jam dan tidak bayar, namun itu hanya janji. Listrik hanya hidup dari jam 7 malam hingga jam 7 pagi,” sindirnya.

Selain manusia, hewan juga terkena dampak dari pembangunan PLTA Koto panjang.

“Gajah, kijang dan hewan-hewan langka lainnya juga habis,” katanya.

 Kisah pilu PLTA Koto Panjang ini diangkat menjadi sebuah seni pertunjukan oleh Teater Selembayung sekitar 15 kali tampil di berbagai daerah di Indonesia.

 

“Orang sekarang bangga Riau punya replikasi Raja Ampat di Kampar, tapi mereka tidak tahu ada luka di baliknya,” ucapnya.