Lemkapi Nilai Polda Riau Sukses Tangani Karhutla

lemkapi.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, SIAK - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) memberikan penghargaan profesional, modern dan terpercaya (Promoter) kepada Polda Riau yang dinilai sukses mencegah kebakaran hutan dan lahan melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning.

Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Saputra Hasibuan di Kabupaten Siak, Riau, mengatakan penghargaan itu diberikan kepada Polda terbaik di Indonesia. Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan hasil dari kajian yang dilaksanakan Lemkapi dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami dalam beberapa bulan terakhir ini melakukan penelitian termasuk melihat tingkat kepuasan masyarakat dalam pelaksanaan Karhutla di Riau yang angkanya mencapai 83,6 persen. Itu sangat tinggi, banyak sekali dukungan masyarakat," kata dia, Selasa, 18 Agustus 2020.

Salah satu kepuasan masyarakat itu, kata dia bersumber dari langkah pencegahan Karhutla terintegrasi berbasis teknologi yakni dashboard Lancang Kuning yang diusung Polda Riau.

"Dashboard Lancang Kuning, ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Riau," lanjut Edi.

Meski mendapat penghargaan itu, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi tetap mengatakan bahwa keberhasilan Bumi Lancang Kuning dalam mengatasi Karhutla merupakan buah dari kerjasama seluruh Satgas.


"Ini merupakan kolaborasi mantap antara sumber daya manusia, sistem dan teknologi sehingga penanganan karhutla lebih terintegrasi," kata Agung.

Sebelum mendapat pengakuan dari Lemkapi, aplikasi itu sejatinya juga disoroti oleh Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Aziz. Bahkan, Dashboard Lancang Kuning kini tak hanya digunakan Polda Riau, melainkan 12 Polda di Indonesia yang rawan Karhutla dan menjadi Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

Agung menyatakan aplikasi besutannya ini terus berbenah. Agung tak ingin aplikasi ini menjadi kering inovasi mengikuti perkembangan zaman. Aplikasi ini terus diperbarui sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, walaupun nanti dirinya tak menjabat Kapolda lagi.

"Kalau tidak berinovasi akan mati dengan sendirinya seperti aplikasi lainnya," kata Agung.

Selain teknologi, Agung selalu minta pendapat kepada ahli, datuk atau pemangku adat serta masyarakat. Semua pihak diajak berdiskusi untuk melihat api kebakaran lahan seperti apa dan seperti apa solusi yang dibutuhkan.

"Terimakasih kepada Gubernur Riau, Lanud, Lanal, Koren dan masyarakat yang berkontribusi memadamkan karhutla. Semoga tahun ini bisa menuntaskan karhutla, setiap hari bisa melihatmu langit biru," beber dia.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyebut sudah menyediakan aplikasi ini di ruang kerjanya untuk memantau kebakaran lahan di Riau. Diapun mengakui Dashboard Lancang Kuning dalam membaca titik api tiap harinya.

"Tahun lalu itu ada 5.036 hektare terbakar, tahun ini dalam bulan yang sama kebakaran lahan 1437 hektare," ucap Syamsuar.

Syamsuar menyatakan, Pemerintah Riau lebih cepat menetapkan status siaga Karhutla dibanding tahun lalu. Tujuannya agar bupati dan wali kota lebih cepat mengkonsolidasikan personel Satgas Karhutla di daerah.

Selain TNI dan Polri, Syamsuar juga mengakomodir keterlibatan perguruan tinggi tahun ini. Setiap mahasiswa melaksanakan penyuluhan karhutla saat kuliah kerja nyata.