Fenomena Konglomerasi Media, Hery: Masyarakat Sekarang Semakin Kritis

gobrol-online.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktur Bisnis Indonesia, Hery Trianto tak menampik jika saat ini praktik konglomerasi media masih terjadi di Indonesia, di mana ada beberapa media besar yang dimiliki oleh orang-orang yang punya kepentingan.

Hal tersebut ia sampaikan menanggapi pertanyaan salah seorang audience dalam diskusi online "Model Bisnis Baru Pasca Covid-19, Seperti Apa?", Kamis, 14 Mei 2020.

"Memang ada kecendrungan media sekarang dikuasai oleh segelintir orang saja, dimanfaatkan untuk kepentingan politik ownernya. Kita harus mengakui bahwa kekuatan modal bisa menguasai media dan menjadi konglomerasi. Kita bisa lihat dalam beberapa kali Pemilu sebelumnya," katanya.


Pun begitu, Hery termasuk orang yang percaya bahwa media tidak hanya dimaknai tunggal, kita tidak hanya melihat dari sisi itu saja. Meski owner bisa mengintervensi dapur redaksi tapi masih ada orang yang menjalankan jurnalisme secara independen.

Begitu juga jurnalis yang bekerja di bawah perusahaan ini, Hery tak memungkiri ada kekhawatiran dirinya bahwa mereka akan berkerja di bawah tekanan. Namun, perlahan kekhawatirannya akan mulai berkurang sejak 2014.

"Ada politisi yang sengaja membuat media untuk kepentingan pribadi. Terutama saat Pemilu, di sana kelihatan mana media yang punya afiliasi, dan saat ini saya rasa masyarakat kita sekarang sudah mulai cerdas melihat ini. Pilihan media semakin banyak dan masyarakat makin kritis," tambahnya.