Pasien PDP yang Meninggal di Pelalawan Punya Riwayat Tuberkulosis

Proses-pemakaman-pasein-PDP.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PELALAWAN -Pasien meninggal akibat Covid-19 bertambah di Pelalawan, Sabtu, 18 April 2020. Pasien terakhir yang meninggal berinisial DF (37) dan berstatus sebagai PDP Covid-19. Selain tertular covid-19, ternyata pasien tersebut sudah menjadi pasien di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci akibat menderita TBC.

 

Setelah meninggal, pasien berjenis kelamin laki-laki warga Jalan Arbes, Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur ini langsung dimakankan di salah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pangkalan Kerinci. 

 

Juru Bicara Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Pelalawan, Asril, membenarkan ada PDP di Pelalawan yang meninggal dan di sudah dimakamkan hari ini juga. Dan pelaksanaan pemakaman Alamarhum DF, ini dilaklaksanakan dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pelalawan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian resort pelalawan dan.

 

"Benar, PDP di Pelalawan kembali yang meninggal dunia inisial DF, berjenis kelamin laki-laki, umur 37 tahun dan sudah dimakamkan di TPU Pangkalan Kerinci," ungkap, Asril, Sabtu 18 April 2020.

 


Pihaknya saat ini, katanya, belum bisa memastikan meninggalnya pasien tersebut, positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona, karena masih menunggu hasil pemeriksaan swab pasien keluar dari laboratorium Kemenkes. Namun pemakaman pasien yang meninggal dunia ini dilakukan dengan cara standar protokol Covid-19.

 

"Belum bisa dipastikan positif, karena hasil swabnya belum keluar ya. Untuk pemakaman pasien memang dilakukan sesuai standar Covid," jelasnya.

 

Dilanjutkan Asril, pasien DF ini, mempunyai riwayat penyakit  Tuberculosis Paru atau TB Paru dan sesak nafas yang menunjukan mengarah ke Covid-19. Pasien juga sudah sering kontrol kesehatan di rumah sakit RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Namun setelah ditetapkan PDP dan dua hari diisolasi keadaaan pasien mulai memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

 

"Pasien DF, saat diisolasi dua hari lalu punya penyakit TB Paru dan sejenis penyakit sesak lainnya yang mengarah ke protokol Covid-19, jadi kita tetapkan sebagai PDP. Dan setelah 2 hari di isolasi keadaan pasien memburuk hingga menyebabkan pasien meninggal dunia," beber, Asril.

 

Asril menerangkan, korban sudah dilakukan Pemeriksaan Epidemilogi (PE) dari tim gugus tugas kesehatan Pelalawan, sesuai pemeriksaan. Almarhum, DF juga tidak memiliki riwayat dari wilayah zona merah. 

 

"Pasien DF, ini sesuai PE kita, tidak memiliki riwayat ke luar daerah zona merah," pungkasnya kepada RiauOnline.co.id.***