Wabah Virus Corona, Mahasiswa Riau di Wuhan Terisolasi

Virus-Corona-di-Wuhan.jpg
(VOAINDONESIA/AFP)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Enam orang mahasiswa asal Riau diketahui terisoloasi di kota asal virus Corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China. Wuhan merupakan kota terpadat penduduknya dan berada di bagian pusat negara Tirai Bambu.

Dari Beijing, Wuhan berjarak 1.172 km atau sekitar 15 jam perjalanan darat. Dari Pekanbaru, jika ingin ke Wuhan, harus transit ke beberapa negara baru bisa sampai ke Wuhan.

Rifqa Gusmida, salah seorang mahasiswa Indonesia asal Riau menceritakan, penanganan wabah virus corona di Wuhan sudah dijalankan dan dievaluasi rutin pihak kampus dan pemerintah setempat. Rutinitas mahasiswa Indonesia masih berjalan seperti biasa yakni kuliah dan kembali ke asrama.

"Pemerintah cina saat ini memang sedang menutup kota artinya yang di dalam kota tidak boleh keluar dan yang di luar tidak boleh masuk," katanya.


Pihak kampus di negara tersebut terus menyampaikan imbauan untuk menjaga kesehatan, menggunakan masker ketika keluar dan beraktivitas serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

"Kampus menyediakan masker gratis, bahkan sampai dibagikan ke kamar-kamar yang ada di asrama. Kita juga selelu diingatkan untuk tetap selalu menjaga kebersihan," katanya.

Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau memngaku belum berencana untuk memulangkan para mahasiswa yang saat ini berada di Wuhan karena harus mendapat izin dari Presiden China, Xi Jinping.

“Informasi yang kami dapat, saat ini ada 57 juta orang terkurung di Wuhan. Tidak boleh satu orang pun keluar. Presiden China Xi Jinping melarang dilakukan evakuasi terhadap semua warga yang ada, termasuk WNI,” kata Sekda Provinsi Riau, Yan Prana Jaya Indra Rasyid, Selasa (28/1/2020).

“Semua negara belum bisa mengevakuasi karena belum ada izin dari Xi Jinping. Terkait kondisi warga kita dari Riau yang ada di Wuhan, 6 orang mahasiswa, hingga saat ini dalam kondisi sehat. Mereka hanya tinggal di dalam asrama di bawah kontrol rektorat masing-masing,” ujarnya.

Pihaknya terus berkomunikasi dengan dengan Duta Besar dan Konsulat Jenderal di China. Kondisi kesehatannya juga selalu dipantau. Pihaknya telah menyiapkan ruangan khusus di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, jika ada warga yang terjangkit virus corona. Bahkan alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner juga akan dilalui itu ketika ada penumpang dari luar negeri yang mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. (*)