Pencemaran Sungai di Riau, KLHK Siapkan Mobil Labor Keliling

Herman-Hermawan.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Pusat Pengendalian Pengembangan Ekoregion Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Herman Hermawan mengakui tingkat pencemaran lingkungan di Riau cukup tinggi.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara diskusi Sinergi Peran Laboratorium Dalam Rangka Mendukung Early Warning System Bencana Lingkungan, Jumat, 1 November 2019.

Untuk itulah, KLHK memberikan inovasi kepada Riau dengan memberikan mobil laboratorium keliling yang nantinya bisa menjadi tempat mengukur tingkat pencemaran lingkungan di Riau.

Jadi, misalnya ada laporan dari masyarakat yang menduga sungai di kawasan pemukimannya terindikasi pencemaran, pihaknya bisa langsung memverifikasi dengan laboratorium tersebut.

"Jadi saat call center menerima laporan, langsung dilakukan verifikasi. Sehingga bisa dipilah mana yang perlu di follow up," ujar Herman.


Disebutkan Herman, keberadaan mobil laboratorium keliling ini merupakan tahap awal dalam mengatasi persoalan pencemaran lingkungan. Sebab, akan ada tahapan selanjutnya, salah satunya penegakan hukum.

"Ada tindak hukum pada pelaku pencemar, baik persorangaan maupun korporasi, kita mau memberikan efek jera," tegasnya.

Ketika sungai tersebut terindikasi pencemaran lingkungan limbah perusahaan, pihaknya akan mensertifikasi dan menyerahkan hasil tersebut kepada dirjen penegakan hukum KLHK sebagai bahan di pengadilan.

Mobil laboratorium keliling ini dibanderol dengan harga Rp, 4,2 milyar. Bisa digunakan untuk parameter air, udara maupun padatan.

Mobil ini, jelas Herman, tidak hanya untuk di Riau saja. Namun ada lima provinsi yang sudah mendapatkan hal serupa. Diantaranya, Banten, Kaltim, Jatim, Sumsel dan Riau.

Disinggung mengenai Riau yang memiliki empat sungai besar, Herman sudah berdiskusi dengan bupati dan Gubernur sehingga disimpulkan ada dua sungai yang menjadi prioritas yakni Siak dan Kuantan.