Israel Kepung Total Jalur Gaza, Tak Ada Listrik, Makanan hingga Bahan Bakar

perang-israel-vs-hamas.jpg
((Twitter @ritly_))

RIAU ONLINE, GAZA-Konflik Israel dengan kelompok perjuangan di Palestina, Hamas terus memanas. Menteri Pertahanan Israel, Yaov Gallant telah memerintahkan adanya 'pengepungan total' di jalur Gaza.

Dalam pengepungan itu, Israel memblokade kebutuan utama di Gaza. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar.

Seperti diketahui, Israel berkuasa atas ruang udara di langit Gaza dan garis pantainya, serta memiliki otoritas atas keluar dan masuknya orang dan barang melalui perbatasannya.

Demikian pula, Mesir mengendalikan siapa yang masuk dan keluar dari perbatasannya dengan Gaza.

Dalam situasi ini, jumlah orang yang tewas akibat serangan Israel di Gaza meningkat hingga 533 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Jumlah mereka yang terluka juga bertambah menjadi 2.751 jiwa.

Di sisi lain, lebih dari 700 orang Israel tewas sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (07/10/2023) pagi. Jumlah ini termasuk 260 orang yang sedang menghadiri festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.

Festival ini digelar tidak jauh dari lokasi milisi Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza.


Mereka dilaporkan melepaskan tembakan, dan orang-orang yang tengah mengikuti acara musik itu kemudian berusaha melarikan diri lantaran panik.

Acara ini merupakan salah satu target serangan darat pertama oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa rekaman video mengerikan yang diambil dari tempat acara itu, pada hari berikutnya, memperlihatkan skala serangan tersebut.

Di sana terlihat lebih dari satu bangkai mobil berjejer di jalanan, di antaranya ada yang terbalik dan lainnya ludes terbakar.

Dilaporkan pula, ada sejumlah orang yang menghadiri festival musik itu disandera dan ditahan di Gaza.

Pihak militer Israel menyebut "puluhan" warga sipil telah diculik oleh militan Hamas.

Di sisi lain, Amerika Serikat mengatakan telah menggeser sebuah kapal induk, kapal perusak, dan pesawat jet ke Mediterania timur. Sekutu Israel ini juga akan memberi bantuan peralatan dan amunisi tambahan.

Hal ini dilakukan menyusul serangan Hamas terhadap Israel bagian selatan, yang disebut Presiden Joe Biden sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengerikan".

Juru bicara Keamanan Nasional AS mengatakan terdapat warganya yang tewas di antara korban jiwa yang jatuh dari sisi Israel.

Bantuan militer lebih lanjut untuk Israel akan dikirim dalam beberapa hari mendatang, kata Gedung Putih. AS bekerja untuk memastikan bahwa musuh-musuh Israel tidak mencoba untuk mengambil keuntungan dari situasi ini dikutip dari suara.com