Mampu Pertemukan 5 Ketum Parpol, Pengaruh Jokowi di Pilpres 2024 Sangat Kuat

Jokowi70.jpg
(Via suara.com)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Presiden Joko Widodo bertemu dengan para ketua umum partai politik yang digelar di Kantor DPP PAN. Pertemuan itu disebut pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mikhael Raja Muda Bataona mencerminkan betapa kuatnya pengaruh Jokowi pada Pilpres 2024.

"Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai di DPP PAN mencerminkan secara simbolik tentang kuatnya pengaruhi seorang Presiden Jokowi untuk urusan Pilpres 2024," katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa (4/4/2023).

Pernyataan itu dikeluarkannya untuk menanggapi silaturahmi Presiden Jokowi dengan para pimpinan parpol pendukung, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono.

Menurutnya, pertemuan Jokowi dengan para petinggi parpol itu mengandung pesan bahwa kekuatan Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 itu sangat nyata dan determinan. Hal itu karena Jokowi merupakan presiden yang memiliki kekuatan alamiah dalam persepsi publik.

Lebih lanjut, Bataona menilai Jokowi merupakan presiden yang unik karena kekuatannya terletak pada kecintaan rakyat kepadanya, bukan hanya pada jabatan.


"Inilah yang membuat Jokowi punya pengaruh sangat besar pada level persepsi publik tentang apa saja, termasuk calon presiden," lanjutnya.

Bataona mengatakan bahwa para ketua umum parpol tidak mau kalah. Mereka paham bahwa kekuatan rakyat yang mencintai Jokowi menjadi modal sosial politik yang kuat.

Oleh karena itu, Jokowi menjadi variabel yang kuat dan determinan dalam urusan Pilpres 2024 mendatang.

Selain itu, ia menilai Jokowi memiliki kekuatan dan berpengaruh lewat kekuasaan yang dimiliki dari jaringan kekuasaan di pusat sampai daerah. Namun, kekuatan yang lebih kuat itu berada di ranah persepsi dan pembentukan opini publik.

"Kekuatan inilah yang mau dikapitalisasi oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan PDIP untuk kepentingan pilpres mendatang," jelasnya.

Mengingat Jokowi memiliki pengaruh sangat nyata dalam wacana dan pembentukan opini publik tentang sosok calon presiden Indonesia pada Pemilu 2024, lanjut Bataona, maka KIR dan KIB bersepakat untuk bekerja sama mencalonkan figur yang seirama dengan Jokowi.

Menurut dia, dengan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap dirinya, Jokowi akan sangat berpengaruh dalam urusan persepsi publik.

"Jokowi bisa mem-branding siapa saja calon presiden yang dimajukan KIR dan KIB. Calon itu bisa saja Prabowo atau Ganjar, dan dengan mendapat endorsement dari Jokowi, peluang menang di Pilpres 2024 sangat terbuka," katanya dikutip dari suara.com