Kronologi Terbakarnya Kapal Tanker Pengangkut BBM Pertamina, 3 ABK Tewas

Kapal-Tangker-BBM-terbakar1.jpg
(instagram.com/yashaaa_29 via Suara.com)

RIAU ONLINE - Insiden kebakaran kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi. Kapal tanker MT Kristin Surabaya yang mengakut BBM Pertamina itu terbakar saat berada di area pantai Kelurahan Bintaro, Mataram, Minggu, 26 Maret 2023, sekitar pukul 14.45 WITA.

Peritiwa ini dikonfirmasi oleh Kapolres Mataram, Kombes Pol Mustofa. Kombes Mustofa mengungkap kapal yang membawa 5 ribu kiloliter BBM itu awalnya menuju Teluk Benoa, Bali dan akan menempatkan stok atau dropping BBM di depo setempat.

Namun, Kapal MT Kristin kembali mencari depo lain lantaran stok di depo Teluk Benoa telah penuh. Kapal MT Kristin lantas mengubah haluannya ke depo Ampenan, Mataram, NTB.

Antrian kapal yang dropping di daerah Ampenan mengharuskan Kapal MT Kristin menurunkan jangkar sebelum melakukan dropping. Nahas, kapal meledak di bagian depan saat tiga anak buah kapal (ABK) menurunkan jangkar.

Ledakan yang cukup kuat tersebut memicu kepanikan para ABK. Namun, dari total 17 orang ABK, tiga orang di antaranya dinyatakan hilang.


Sebanyak 14 orang termasuk kapten kapal menyelamatkan diri menggunakan sekoci. Penyelamatan pun turut dibantu nelayan setempat. ABK yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke tepi pantai.

Kombes Mustofa mengungkap kemungkinan tiga ABK tersebut meninggal dunia akibat terjebak di antara ledakan yang terjadi, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Senin, 27 Maret 2023.

Menurut satu dari nelayan penyelamat, Mudahar, para ABK yang selamat mengungkap bahwa tiga rekannya diduga terbakar dan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Pihak Pertamina melalui Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga, Jatimbalinus Taufiq mengungkap pihaknya berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan menggunakan kapal tug milik Pelindo.

"Api telah padam pada (Minggu, 26 Maret 2023) pukul 21.00 Wita. Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan," ungkap Taufiq.

Kini, Pertamina Patra Niaga sedang bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengevakuasi 3 anak ABK yang dinyatakan hilang tersebut.