Waspada Narkoba Jenis Baru, Sabu Cair Sasar Anak Muda Pengguna Vape

Likuid-Vape2.jpg
(tobaccobusines)

RIAU ONLINE - Polisi mengungkap jenis narkoba jenis baru yang penyelundupannya berhasil digagalkan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya bersama jajaran Bea Cukai.

Narkoba jenis baru itu berupa sabu cair sebanyak 1,3 liter dari Iran yang rencananya akan diedarkan pada malam Tahun Baru 2023.

"Tanggal 27 November 2022, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya melakukan penangkapan atas kasus narkoba, dengan modus likuid yang berbahan methamphetamine," kata Kombes Mukti Juharsa dalam keterangannya, dikutip dari Suara.com, Minggu, 18 Desember 2022.

Pengedaran sabu cair ini menyasar anak-anak muda yang sering mengisap rokok eletronik atau vape. Sabu cair akan dicampurkan ke dalam cairan vape atau kopi.

Beruntung petugas segera mendeteksi pengiriman dan menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis baru tersebut.

Polisi menjelaskan sabu cair atau likuid itu dapat dikonsumsi bersamaan dengan vape yang kini tengah marak digunakan anak-anak muda. Modus terbaru ini digunakan untuk membuat narkoba jenis MDMA atau sabu menggunakan likuid.

Karena berbentuk likuid atau cairan, penggunaan sabu ini sangat berbahaya bagi generasi bangsa dan generasi jika peredarannya berhasil menyentuh remaja di Indonesia.


"Kan bahaya likuid ini kan bisa dipakai oleh anak muda nanti diawasi," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa.

Sabu likuid ini berasal dari Iran dengan jalur pendistribusian melalui Eropa untuk sampai ke Indonesia.

"Terdapat informasi bahwa ini dikirim dari Iran melalui Eropa baru ke Indonesia," ujar Mukti.

Polisi mengungkap kasus sabu cair ini adalah yang pertama terjadi di Indonesia. "Iya pertama kali," ungkap Mukti Juharsa kepada wartawan.

Saat ini, Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengusut kasus sabu cair tersebut. Sehingga dapat diketahui pula peredaran sabu cair dijual bebas atau tidak kepada masyarakat.

"Nanti pihak kamj akan coba mengawasi dengan instansi terkait guna pengembangan masalah likuid apakah ini dijual bebas atau bagaimana. Nanti kita akan koordinasi dengan BPOM," kata Mukti.

Berdasarkan penyelidikan polisi, saat ini belum ada peredaran sabu cair di Tanah Air. Meski begitu, Ditresnarkoba akan terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mencegah adanya peredaran tersebut.

"Sejauh ini belum diedarkan. Tapi kita akan coba koordinasi dengan instansi terkait sebagai pencegahan ini," ungkap Mukti.