XL Axiata Jadikan Program Sispreneur Sebagai Aksi Konkrit di W20

xl-axiata92.jpg
(xl axiata)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Diangkatnya program Sispreneur di tingkat internasional, terutama kepada para delegasi W20, untuk menunjukkan bagaimana kontribusi perusahaan swasta seperti XL Axiata mendukung para pelaku UMKM perempuan dalam menghadapi tantangan yang ada serta mengubahnya menjadi peluang untuk maju dan berkembang. Selain itu, diharapkan program seperti Sispreneur bisa diterapkan dan manfaatnya bisa menjadi solusi di negara lain.



PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menegaskan dukungan kepada UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh kaum perempuan. Sesuai dengan harapan Pemerintah Republik Indonesia, agar G20 terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata, maka XL Axiata mengangkat Program Sispreneur ke ajang Women20 (W20). Sispreneur yang merupakan bagian dari program Sisternet, menyelenggarakan kelas inkubasi manajemen bisnis melalui pemanfaatan sarana digital bagi perempuan pelaku usaha mikro dengan omset Rp 500 ribu – Rp 5 juta/bulan. Untuk itulah program Sispreneur dan Sisternet dikenalkan sebagai Aksi Konkrit di ajang W20.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, “Sesuai dengan arahan Presiden RI saat berpidato pada side event KTT G20 yang membahas soal UMKM dan bisnis milik perempuan, bahwa keberpihakan G20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan. Dukungan XL Axiata termasuk juga berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatan literasi digital pelaku UMKM. Saat ini Sispreneur sudah terbukti berhasil mendampingi lebih dari 1.000 pelaku usaha mikro perempuan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, sebanyak 79% peserta program Sispreneur sudah berhasil go digital.”

Dian, yang juga menjabat sebagai Co-Chair W20 Indonesia, berharap pengenalan program Sispreneur di tingkat internasional, terutama kepada para delegasi W20, bisa menunjukkan bagaimana perusahaan swasta seperti XL Axiata berkontribusi mendukung kaum perempuan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan yang ada dan mengubahnya menjadi peluang untuk maju dan berkembang. Menurutnya, program Sispreneur bisa diterapkan di negara lain dan manfaatnya bisa menjadi solusi peningkatan kesejahteraan bagi kaum perempuan.

Sispreneur adalah program kelas inkubasi manajemen bisnis melalui pemanfaatan digital sehingga membuka akses perempuan ke berbagai pengetahuan, seperti antara lain pemahaman mengenai perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, literasi keuangan, dan pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Semua aspek tersebut penting untuk mendukung usaha mikro milik perempuan untuk memajukan bisnis mereka, meningkatkan ekonomi keluarga mereka, dan secara umum berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, implementasi program Sispreneur berupa Kelas Inkubasi Manajemen Bisnis melalui pemanfaatan digitalisasi dan akses permodalan. Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Perempuan untuk siap go global dengan antara lain memanfaatkan teknologi digital. Kelas Inkubasi mengajarkan lima modul utama, yaitu Kewirausahaan Berspektif Gender, Inovasi Produk dan Segmen Pasar, Finansial, Bisnis Roadmap, serta Digital dan Branding. Selain itu juga ada Kelas Pendampingan Whatsapp Group, serta Kelas Pendampingan untuk dapat mengaplikasikan teknik yang diberikan saat mereka menjalankan usaha kedepannya.

Masih dalam rangka mengangkat program Sispreneur ke tingkat internasional ini, XL Axiata juga menyelenggarakan Kelas Inkubasi untuk mendorong pelaku usaha mikro mampu go global. Program yang kami namakan “W20 Sispreneur” ini akan dilaksanakan secara online, pendaftaran kelas ini sudah dibuka sejak 1 April 2022 lalu, ditargetkan akan diikuti oleh 1.000 peserta para pelaku usaha mikro perempuan yang berasal dari berbagai daerah. Ada lima modul yang akan diajarkan, yaitu Kewirausahaan Berspektif Gender, Inovasi Produk dan Segmen Pasar, Finansial, Bisnis Roadmap, serta Digital Marketing dan Branding.

Pada akhir masa belajar, para peserta akan diarahkan untuk membuat proposal perencanaan bisnisnya. Proposal terbaik akan mendapatkan hadiah berupa hadiah modal usaha senilai total Rp. 300.000.000 dan juga pendampingan Menuju Pasar Global oleh expert UMKM tingkat internasional. Para finalis juga akan diundang untuk hadir di pertemuan W20 di Danau Toba, Sumatera Utara, pada Juli 2022. Para UMKM Perempuan yang ingin ikut dapat dengan cara submit artikel Scale up Business Roadmap melalui website atau aplikasi Sisternet atau bisa cek tautan berikut untuk selengkapnya di https://bit.ly/InfoW20Sispreneur.


Digitalisasi UMKM Perempuan

Desember 2021 lalu, melalui program Sisternet, XL Axiata memberikan dukungan bagi sejumlah UMKM Perempuan di Desa Tanjung Pakis, Kabupaten Bekasi. Memanfaatkan lokasi desa yang berada di pesisir pantai, mereka membangun usaha di bidang produksi pakaian pantai, warung kelontong, toko pulsa, minuman jamu, serta makanan olahan ikan. Dukungan yang diberikan antara lain berupa bimbingan dan edukasi mengenai literasi keuangan, inovasi produk, merek dan kemasan, pengenalan pemasaran digital, serta pendampingan via WhatsApp group.

“Dukungan kami berikan kepada mereka mengingat cukup berat tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usahanya. Antara lain berupa minimnya akses terkait digitalisasi dan pengetahuan dalam berwirausaha, banyak usaha yang tidak berkembang, sulitnya akses permodalan, hingga kurangnya rasa percaya diri perempuan dalam berusaha. Bimbingan kami berikan dengan harapan agar mereka bisa mengembangkan usahanya, setidaknya bisa tetap bertahan di tengah pandemi dan masa sulit,” jelas Dian.


Penyerahan hadiah Kompetisi Modal Pintar

Masih terkait dukungan kepada UMKM perempuan, XL Axiata menyerahkan hadiah kepada para pemenang Kompetisi Modal Pintar 2022. Kompetisi ini merupakan kelanjutan dari program Festival Webinar Pintar Sisternet yang berlangsung pada Desember 2021 lalu, yang sudah diikuti lebih dari 1.500 peserta. Para peserta kompetisi merupakan pelaku UMKM yang bergabung dalam program Sisternet.

Dari 11 finalis, akhirnya keluar sebagai Juara Pertama diraih oleh Yuria Ekalitani, pengusaha olahan daging sapi stik marinasi Bernama Bosteak dari Semarang. Hadiah modal usaha sebesar Rp 45 juta akan digunakan untuk merevitalisasi peralatan industri agar dapat memenuhi kapasitas produksi dan permintaan pasar, pembiayaan research dan development produk baru untuk meningkatkan skala bisnis serta pembelian bahan baku untuk operasional dan menjangkau target pasar yang semakin luas.

Juara Kedua diraih oleh Ade Sri Ishak, pengusaha kue tanpa terigu dengan nama usaha Goodiebake yang berasal dari Jakarta. Hadiah modal usaha sebesar Rp 35 juta akan digunakan untuk renovasi dapur ditujukan untuk upaya penambahan kapasitas produksi.

Juara Ketiga diraih oleh Divanda Gitadesiani pemilik usaha Klei & Clay yang berasal dari Jakarta. Hadiah modal Rp 30 juta akan dimanfaatkan untuk produksi produk skincare natural terbaru agar presentase customer retention meningkat dan juga menjangkau cakupan target pasar yang lebih luas.

Juara Keempat diraih oleh Theresia Laras Wigunani, pemilik usaha Namu Coffee House asal Surabaya. Hadiah modal Rp 25 juta akan dimanfaatkan untuk biaya marketing atas kolaborasi dengan Key Opinion Leader (KOL) untuk launching produk baru sehingga bisa meningkatkan brand awareness dan penjualan, serta untuk biaya short barista course dengan tujuan memperdalam pengetahuan dan persiapan research & development produk baru.

Sementara itu, pemenang Juara Kelima berasal dari Sidoarjo diraih oleh Fathiya Multazam, pemilik usaha Pathi’s Chocolade. Hadiah modal Rp 15 juta akan dimanfaatkan untuk renovasi dapur produksi dan pembangunan store sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi, branding serta kepercayaan (trust) dari customer.