Gubernur Sumut Bilang Begini Hendak Dilaporkan ke Polda karena Jewer Telinga

edy-rahmayadi6.jpg
(suara.com)

RIAUONLINE, MEDAN-Khoiruddin Aritonang alias Coki, Pelatih biliar Koni Sumut, berencana melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke polisi. Dia tak terima diusir dan dijewer saat acara pembagian hadiah atlet peraih medali PON, Senin 30 Desember 2021.

Terkait rencana Coki, Edy saat dikonfirmasi wartawan, irit bicara.

“Apanya yang mau dilaporin? ya nggak lah, laporan itu kan ada syaratnya,” ujar Edy kepada wartawan di rumah dinasnya Kamis (30/12).
Selain itu, kata Edy bila benar laporan itu dilakukan, dia meminta wartawan membelanya.

“Kalian lah yang membela saya,” ujar Edy.
Coki Somasi Edy

Sementara itu, sebelum melapor ke polisi Coki terlebih dahulu mengirimkan somasi ke Edy Rahmayadi. Surat somasi itu dilayangkan pada Kamis (30/12). Somasi tersebut meminta agar Edy menyampaikan maaf secara terbuka dalam waktu 1x24 jam.

"Kami kirimkan pukul 13.00 sudah diterima suratnya, kami berharap dalam somasi itu kami sampaikan kami berharap Edy memohon maaf, mengakui kesalahan dan tidak membenarkan perbuatannya," ujar Teguh Syuhada, pengacara Coki, saat menggelar press conference.


Jawaban Edy Rahmayadi soal Akan Dilaporkan ke Polisi Karena Jewer Pelatih Biliar (1)
Pelatih Billian KONI Sumut Coki Aritonang (tengah) yang saat menggelar press conference bersama kuasa hukumnya. Foto: Dok. Istimewa

Kata Teguh, bila dalam tempo 1 x 24 jam sejak surat diterima belum ada respons, maka pihaknya akan melaporkan kejadian penjeweran yang dialaminya ke Polda Sumut. Laporan tersebut terkait Pasal 310 KUHP tentang penghinaan dan UU HAM nomor 39 tahun 2009.

"Kalau kita mengacu somasi, 1x24 jam. Artinya besok jam 2 siang akan kita laporkan ke Polda Sumut," ujar Teguh.

edy rahmayadi5

 Tangkapan Layar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar Gegara Tak Tepuk Tangan/istimewa

Video Edy Rahmayadi menjewer dan mengusir Coki beredar luas di media sosial. Peristiwa ini heboh saat Edy menyampaikan sambutannya.
Dalam sambutannya, ia meminta atlet Sumut lebih meningkatkan prestasinya, terlebih PON 2024 akan digelar di Sumut dan Aceh.

Saat menyampaikan motivasi pidato ini, Edy kerap mendapat selingan tepuk tangan tamu yang hadir. Namun pada saat itu, Edy melihat Coki tidak bertepuk tangan karena diduga sedang tertidur dikutip dari kumparan.com

Sementara itu, Coki membantah dijewer karena tidur saat acara, seperti pemberitaan yang beredar luas. Ia tidak tepuk tangan karena merasa isi pidato Edy biasa saja.

Menurutnya, tidak hanya dia yang tidak tepuk tangan, ada juga peserta yang lain. Tetapi hanya dia yang disuruh Edy naik ke atas panggung.