Wakil Bupati Sangihe Meninggal Dalam Penerbangan, Baca Kronologisnya!

Helmud-Hontong2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TAHUNA-Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia saat penerbangan rute Denpasar-Makassar. Penerbangan itu menggunakan maskapai Lion Air pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LPY dengan layanan penerbangan nomor JT-740.

Helmud Hontong memiliki tiket perjalanan Denpasar-Makassar-Manado pada Rabu 9 Juni 2021. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, memastikan semua penumpang dalam maskapai itu telah menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur. Semua penumpang dipastikan negatif COVID-19.

"Lion Air penerbangan JT-740 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dengan dinyatakan negatif dan sebelum masuk ke pesawat udara (ketika berada di terminal keberangkatan) surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi oleh petugas medis dari lembaga yang berwenang," kata Danang, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/6/2021).

Simak urutan kronologi penerbangan yang ditumpangi Helmud Hontong:

 15.08 Wita Pesawat Berangkat dari Denpasar

Jadwal keberangkatan JT-740 pukul 15.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada 16.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08).


15.40 Wita Helmud Hontong Memerlukan Penanganan Medis
Di tengah perjalanan, Helmud Hontong memerlukan pertolongan medis lebih lanjut. Pimpinan awak kabin pun melakukan pemeriksaan.

"Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang. Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis," kata Danang.

Awak kabin pun memberikan pertolongan darurat dengan memasangkan tabung oksigen kepada Helmud Hontong serta melonggarkan pakaian yang mengikat ketat. Pilot kemudian berkoordinasi dengan ATC untuk meminta landing di bandara terdekat.

"Di penerbangan JT-740 terdapat tenaga medis (kesehatan), yang dibuktikan dengan tanda identitas secara resmi.Menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi serta memasangkan masker oksigen," kata Danang.

"Dalam situasi seperti itu guna memberikan pelayanan terbaik, pilot setelah koordinasi dengan awak kabin memutuskan untuk mengarahkan penerbangan ke bandar udara terdekat, yang mana saat itu adalah Bandar Udara Internasional Hasanuddin (sebagai bandar udara tujuan) dan menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat (ground operation control), dalam penerbangan terdapat satu penumpang yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut," lanjutnya dikutip dari Detik.com

16.10 Wita Tim Medis Disiapkan di Bandara Sultan Hasanuddin

Pukul 16.10 Wita, petugas layanan darat (ground handling) Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin menghubungi tim medis di bandar udara.

16.17 Wita Pesawat Mendarat
Saat mendarat, tim medis bandara langsung melakukan penjemputan dari pintu bagian belakang pesawat. Namun, penumpang sudah dalam meningggal dunia.

"Pesawat mendarat pada 16.17 Wita, ketika posisi pesawat sudah sempurna dan berada di landas parkir (apron) tim medis bersama petugas Lion Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pertolongan," ujar Danang.

"Lion Air mendapatkan informasi dari pihak tim medis, bahwa penumpang inisial HH meninggal dunia. Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Lion Air mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya penumpang HH. Petugas Lion Air di Ambon bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah HH di rumah sakit," lanjut Danang.