Bikin Malu, Brompton Khusus Medis Pun Dicuri dan Ditawarkan di Indonesia

Sepeda-Brompton2.jpg
(ES)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Hobi bersepeda kembali ramai setelah pemerintah menerapkan normal baru. Warga beramai-ramai membeli sepeda untuk berolahraga tipis-tipis.

Namun meningkatnya permintaan sepeda khususnya membuat oknum tertentu dan memanfaatkan situasi. 

Hal tak mengenakkan ini menimpa produsen sepeda Brompton Bicycle Inggris memburu sepeda Brompton edisi khusus yang hilang di Inggris.

Muncul dugaan sepeda Brompton curian dijual di Indonesia, padahal sepeda itu dibuat khusus untuk tenaga medis Inggris.

Sepeda curian tersebut merupakan satu dari 1.000 sepeda yang khusus diproduksi oleh Brompton untuk program Wheels for Heroes (WFH).

Sepeda tersebut diperuntukkan bagi para tenaga medis Inggris yang memerangi Covid-19 di Inggris dan tidak untuk diperjualbelikan.


Akun Twitter @sheque membagikan pernyataan Brompton mengenai sepeda WFH yang hilang tersebut.

Pada Juni lalu, pihak Brompton menemukan adanya penjualan sepeda Brompton WFH di situs jual-beli tidak resmi di Indonesia.

"Kami mendapati sepeda Wheels for Heroes dijual secara online oleh penjual tidak resmi yang berada di Indonesia," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Sabtu 18 Juli 2020.

Sepeda tersebut dicuri saat sedang dipakai oleh tenaga medis usai program WFH diresmikan pada April lalu.

Pihak Brompton menegaskan, sepeda tersebut sudah terdaftar sebagai barang curian di Inggris.

Sepeda Brompton untuk tenaga medis dicuri dan diduga dijual di Indonesia (twitter/sheque)

Sepeda Brompton untuk tenaga medis dicuri dan diduga dijual di Indonesia (twitter/sheque)

Sementara itu, Senior Asia Marketing Executive Brompton, James Ku, meminta kepada masyarakat luas untuk membantu memberikan informasi lebih lanjut mengenai sepeda Brompton yang dicuri. Sehingga, bisa dikembalikan kepada orang yang berhak menggunakannya, yakni para tenaga medis di Inggris.

"Kami mohon kepada komunitas pengguna Brompton, termasuk Indonesia untuk bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai kejadian ini," ungkap James Ku dikutip dari Antara. Artikel ini sudah terbit di Suara.com