Selow Dibilang Radikal, Neno Warisman Ternyata Pernah Sekolah di Tarakanita

Neno-Warisman2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Lama tak muncul, Neno Warisman akhirnya nongol di Kanal YouTube Refly, Jumat 10 Juli 2020. Di kanal pakar hukum tata negara itu, Neno mengaku tak masalah disebut radikal.

Refly memberi celetukan soal radikal kepada Neno Warisman yang mengaku sudah diceritakan kisah-kisah nabi sejak usia lima tahun.

"Radikal itu rahasia yang abadi dan kekal, karena kecintaan pada Dzat Yang Maha Kuasa," kata Refly menjelaskan maksud ucapannya.

"Jagonya abang. Kenapa sih aku dibilang radikal? Heran," tanya Neno.

Mendengar pertanyaan itu, Refly lantas menjelaskan bahwa cap radikal bergantung pada perspektif dari masing-masing orang dengan mengutip teori dari Noam Chomsky.


"Ada yang melihat bahasa sebagai amelioratif, maknanya jadi bagus. Ada yang bilang peyoratif, yang maknanya nyungsep kan," tutur Refly.

Mendengar penjelasan itu, Neno Warisman pun mengaku pasrah dan menerima saja dengan ucapan orang-orang terhadapnya.

"Tapi enggak apa-apa, sih. I don't mind dibilang radikal," ucap Neno.

Wanita berusia 56 tahun itu mengaku telah diajari radikal sejak lahir.

"Karena kan ketika lahir udah dikenalin laailaahaillallah, itu radikal banget, menolak semuanya dan menerima hanya satu, radikal banget. Tapi ya sudah, so what?" kata Neno.

Refly mengaku cap radikal terhadap Neno Warisman itu menarik. Pasalnya, meski Neno mengaku telah diajari Islam sejak dini, namun pendakwah itu pernah mengenyam pendidikan di sebuah sekolah Katolik.

"Tapi menarik, dari usia 5 tahun diajari cerita Islam terus masuk Tarakanita, dan menyanyi Aku Lihat Cinta di Matanya," kata Refly memuji.

Neno pun hanya tertawa mendengar pernyataan Refly tersebut. Artikel ini sudah terbit di Suara.com