Prabowo: Parpol Mau dibeli, Pejabat Mau Dibeli Dimana-mana

Prabowo-di-hari-disabilitas.jpg
(Ricad Saka/kumparan)


RIAU ONLINE - Calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung terkait terhambatnya demokrasi di Indonesia. Ia menyebut upaya mengerdilkan demokrasi di Indonesia terjadi di seluruh lapisan masyarakat.

"Ada upaya manipulasi demokrasi di Indonesia. Dari uang-uang yang praktiknya mencuri uang rakyat, dari situ mereka ingin menyogok semua lapisan bangsa Indonesia," ujar Prabowo saat memberikan sambutan di peringatan Hari Disabilitas Internasional, seperti dilansir Kumparan.com, Rabu, 5 November 2018.

"Parpol mau dibeli, pejabat mau dibeli di mana-mana," lanjut Prabowo.

Prabowo bahkan mengkritisi peran media yang terus membohongi rakyat. Media saat ini, menurutnya, mayoritas tidak memberikan fakta. Ia mencontohkan saat aksi Reuni 212 pada Minggu lalu.


"Rakyat mau dibohongi otaknya dengan pers yang terus terang saja banyak bohongnya daripada benarnya. Aku tiap hari ada 5-8 koran yang datang ke tempat saya. Saya mau lihat, bohong apalagi nih yang mereka cetak," kata Prabowo.

Prabowo menyesalkan sedikit saja media yang memberitakan aksi Reuni 212. Padahal, sangat banyak peserta yang terlibat dalam aksi tersebut.

"Puncaknya adalah kemarin hari Minggu, puncak mereka menelanjangi diri mereka. Ada belasan juta tapi tidak mau mereka laporkan. Mereka telah mengkhianati diri mereka sebagai jurnalis," ujarnya.

Ia juga mengaku sudah sulit menghargai jurnalis, lantaran mereka telah mengkhianati profesi dengan tidak memberitakan aksi Reuni 212.

"Kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi. Boleh kau ke sana, ke sini tapi saya tidak menghargai mereka lagi. Mereka hanya anteknya orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia," tutup dia.