Bowo Kewalahan Penuhi Permintaan Cosplayer Luar Negeri, Khususnya California

Kostum-Player.jpg
(bowo)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sempat ditolak sebuah perusahaan ketika baru lulus kuliah, ditambah lagi pandemi Covid-19, menjadi titik awal bagi Bowo untuk memulai usaha costum maker (pembuat kostum) cosplay, mencoba membuka pasar internasional. 

 

“Waktu itu, pesanan dari Indonesia segitu-segitu aja. Mau minta uang sama orangtua, malu karena sudah sarjana. Jadi saya mau buat usaha dirintis lebih besar lagi,” ujarnya, Kamis, 29 Oktober 2020. 

 

Bowo awalnya iseng coba-coba mempromosikan produk karyanya di sebuah grup media sosial. Anggota grup ini anggotanya ada dari luar negeri. Tidak disangka ternyata ia mendapatkan respon sangat positif. 

 

 

Pemesanan dari luar negeri pertama yang ia dapatkan dari California, Amerika Serikat. Bowo sempat merasa ragu karena takut kualitasnya tidak sebanding dengan level internasional.

 

Selain itu, ia juga masih belum paham dengan mekanisme pembayaran dan pengiriman antarnegara yang berbeda.

 

“Waktu itu aku masih buta banget untuk pembayaran dan pengirimannya,” ujarnya. 

 

Namun, Bowo berusaha mencari informasi sebanyak mungkin untuk bisa mencoba kesempatan tersebut. 


 

Saat menerima pemesanan dari luar negeri, Amerika Serikat, untuk pertama kalinya Bowo sudah siap dengan berbagai kemungkinan terburuk yang akan dihadapi.

 

“Aku pasrah aja sih nantinya akan bagaimana. Rezeki sudah ada ngatur, terpenting aku coba dulu,” katanya.

 

Saat barangnya sampai di tangan pemesan, pelanggan tersebut terkejut dengan produk ia terima. Alasannya, dengan kualitas disajikan Bowo, harganya sangat terjangkau bagi klien dari California tersebut.

 

“Ternyata katanya kostum aku kirim, biasanya bisa bernilai 600 hingga 1.000 Dolar AS. Sedangkan aku hanya beri harga 120 Dolar AS,” ungkapnya. 

 

Klien dari luar negeri Bowo tersebut berbaik hati membantu promosikan karya Bowo dan timnya. Sejak itu, akhirnya Bowo kebanjiran pesanan kostum dari klien di berbagai negara.  

 

“Aku sampai gak perlu susah payah promosi lagi,” ujarnya. 

 

Selama masa pandemi Covid-19 Bowo dan timnya malah kebanjiran pemesanan untuk pembuatan kostum. Ia pernah mendapatkan pemesan untuk satu kostum dengan harga 400 dolar atau sekitar Rp 6 juta dari Amerika Serikat. 

 

Tidak tanggung-tanggung, pemesanan diterima Bowo saat ini mencapai sekitar 15 kostum per bulan. 

 

“Udah gak sanggup lagi kalau harus terima semua pesanan,” ungkapnya.

 

Pemesanan yang ia terima tersebut berasal dari luar negeri semua. “Soalnya kalau pemesanan dari luar negeri hitungannya Dolar jadi lebih menguntungkan,” jelas Bowo. 

 

 

Untuk yang ingin tahu info lebih bisa lihat di facebook dengan akun Tsukiyo Workshop atau Instagram @tsukiyoteamcostum.