RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan realisasi anggaran oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau masih sangat rendah. Rata-rata realisasi fisiknya hanya 21,92 persen.
Hal ini ia sampaikan usai melakukan evaluasi realisasi fisik dan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2025 di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Senin 26 Mei 2025.
"Setelah kita evaluasi, serapan APBD Riau secara fisik di OPD, rata-rata 21,92 persen dan untuk pendapatan 27 persen. Ini masih sangat rendah," ujarnya.
Lebih lanjut, Wahid mengatakan Pemprov Riau juga masih dibebani dengan pembayaran utang atau tunda bayar tahun 2024 lalu. Jumlah utang Pemprov Riau mencapai Rp2,2 triliun yang membebani APBD 2025.
"Karena kita masih ada utang. Kita sedang menunggu hasil BPK juga untuk membayarkan utang-utang yang masih tertunggak," jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan sistem reward bagi OPD agar realisasi APBD dan pendapatan dapat terus ditingkatkan oleh OPD-OPD Pemprov Riau.
"Kita akan evaluasi lagi untuk meningkatkan kinerja OPD, yang kinerjanya bagus akan kita beri reward seperti promosi dan sebagainya," pungkasnya.