Wakapolres Kuansing jadi Korban, Balap Liar Jadi PR Kapolda Riau

Irjen-Herry-Heryawan11.jpg
(Dok. Polda Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Provinsi Riau kembali diresahkan dengan aksi balap liar yang membahayakan pengendara dan pengguna jalan. 

Setelah dua perempuan menjadi korban di Jalan Naga Sakti pada Minggu, 27 April 2025 lalu, giliran seorang polisi menjadi korban tabrakan saat razia balap liar digelar di Kuantan Singingi (Kuansing), Minggu dinihari, 18 Mei 2025.

Korban adalah Wakapolres Kuansing, Kompol Novaldi, yang juga pernah menjabat Kabagops Polresta Pekanbaru. Ia mengalami patah tulang pada pergelangan kaki bagian bawah setelah diserempet pengendara motor yang kabur saat razia.

"Ya benar, Wakapolres mengalami cedera saat ini masih dalam perawatan," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto.

Sebelum insiden tersebut, Kompol Novaldi bersama tim gabungan Polres Kuansing menggelar patroli Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) usai apel malam. Patroli menyasar titik-titik rawan balap liar. Beberapa sepeda motor berhasil diamankan, namun sebagian pelaku balapan liar melarikan diri secara membabi buta ke berbagai arah.

Dalam kekacauan tersebut, sebuah sepeda motor menabrak mobil Toyota Agya di depan Mako Satlantas. Saat personel tengah mengamankan lokasi kejadian, satu unit motor lainnya melaju kencang dan menyerempet Kompol Novaldi yang berada di lokasi.


Kompol Novaldi sempat dirawat di RSUD Teluk Kuantan sebelum dirujuk ke RS Prima Pekanbaru untuk menjalani operasi ortopedi lebih lanjut.

Sebelumnya, pada Minggu, 27 April 2025, dua wanita juga menjadi korban tabrak lari akibat balap liar di Jalan Naga Sakti, dekat Stadion Utama Riau. Mereka mengalami luka berat, salah satunya dengan cedera kepala dan satu lagi dengan kaki nyaris putus.

"Suaranya keras sekali, seperti benturan mobil. Waktu kami lihat, dua perempuan sudah terkapar, satu kepalanya berdarah, yang satu lagi kakinya hampir putus,” ujar Rizal (34), warga sekitar yang pertama kali melihat kejadian tersebut.

Balap liar kini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan. Untuk mengatasinya, ia telah membentuk tim khusus bernama RAGA, akronim dari Responsif, Aktif, Gesit, dan Adil.

"Responsif artinya kita harus cepat tanggap terhadap laporan masyarakat, baik yang datang langsung maupun melalui media sosial. Setiap detik dalam laporan kejahatan bisa menjadi waktu yang menyelamatkan," tambahnya.

Aksi balap liar bukan hanya marak di Kuansing, tetapi juga merajalela di Pekanbaru. Beberapa titik seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kaharuddin Nasution, kawasan Stadion Naga Sakti, dan area Perkantoran Wali Kota Tenayan Raya kerap dijadikan arena balap liar, khususnya saat malam dan dinihari.

Masyarakat berharap, kehadiran Tim RAGA bisa menjadi solusi konkret untuk menertibkan jalanan dan mengembalikan rasa aman.