4 Daerah Riau Bakal Jadi Lokasi Taman Keanekaragaman Hayati

Ilustrasi-hutan-wisata.jpg
(Unsplash/BangkitRistant via kumparan)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah mempersiapkan empat daerah potensial sebagai lokasi pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati.

Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, menyampaikan Pemprov Riau memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam pelestarian lingkungan. Satu di antaranya dengan mendirikan taman keanekaragaman hayati yang dikelola Pemprov Riau.

"Diharapkan menjadi percontohan dan mendapatkan pembinaan resmi, sehingga menunjukkan keseriusan daerah dalam melestarikan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan," kata Zulkifli Syukur, Senin, 5 Mei 2025.

Berdasarkan hasil survei lokasi yang dilakukan pada 2024 lalu, Zulkifli Syukur menyebutkan empat daerah yang dinilai memenuhi kriteria dan potensi sebagai lokasi Taman Keanekaragaman Hayati di Riau.

Pertama, Desa Bulu Cina, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Daerah ini dinilai memiliki kekayaan ekologis yang signifikan dan sangat sesuai untuk pengembangan kawasan konservasi keanekagaraman hayati.


Kedua, Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis. Lokasi ini memiliki keunikan sebagai hutan adat dan dikelola secara lestari oleh masyarakat adat Suku Sakai, yang berpegang teguh pada kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.

Kemudian, area Stadion Utama Riau, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Pengembangan kawasan ini diharapkan menghadirkan ruang hijau terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai area konservasi, namun menjadi sarana edukasi yang mudah diakses masyarakat perkotaan.

Terakhir, Hutan Kota, Jalan Diponegoro, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Daerah ini memiliki fungsi ekologis penting sebagai paru-paru kota di tengah kawasan urban.

Pemprov Riau berharap proses pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati dapat segera direalisasikan.

"Selain berfungsi sebagai kawasan konservasi, taman-taman ini juga diharapkan menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata berbasis lingkungan yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat," pungkas Zulkifli Syukur.