2 Anak Tewas Terseret Arus, Polisi: Jangan Biarkan Anak Main di Lokasi Banjir

evakuasi-korban-terseret-arus-banjir.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - Kepala Satuan Polisi Air (Kasat Polair) AKP Ade Santoso mengimbau masyarakat di Kabupaten Pelalawan untuk tidak membiarkan anak-anak bermain apalagi mandi di lokasi banjir.

"Kepada masyarakat atau warga agar melarang anak-anaknya bermain atau mandi di lokasi banjir," ujar AKP Ade Santoso, Rabu, 24 Januari 2024.

Hal tersebut disampaikan AKP Ade Santoso setelah adanya insiden maut yang merenggut nyawa dua anak berusia 13 tahun usai mandi-mandi di lokasi banjir.

Junaidi (13) dan Muhammad Refal Aliando (13) merupakan warga Kelurahan Pangkalan Kerinci dan meninggal saat mandi di lokasi banjir dari luapan Sungai Kualo.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, AKP Ade mengungkap bahwa korban awalnya bermain di tengah banjir bersama tiga orang temannya.

Saat itu, warga sempat melarang anak-anak untuk bermain di tengah banjir dan meminta mereka segera pulang.


"Selang berapa menit kemudian, saksi mendengar ada yang teriak kelima anak tersebut hanyut. Sejumlah warga melakukan pertolongan dan melaporkan kepada pihak kepolisian," kata Ade.

Setelah dilakukan pencarian, tiga orang korban diselamatkan. Sedangkan dua korban tak sadarkan diri.

Satu korban dibawa menggunakan sepeda motor anggota Bhabinkamtibmas untuk dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satu korban lagi dibawa menggunakan ambulans.

"Kedua korban sempat dilakukan pertolongan di rumah sakit, namun keduanya dinyatakan meninggal dunia," sebut Ade.

"Jasad kedua korban sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," tutup Ade.